BAB 9. KIARA

1.4K 232 41
                                    

Halo...

Bagaimana kabar teman-teman  hari ini..?

Semoga sehat dan bahagia ya..🥰

Vote dan kasih komentar yang banyak yaa...
✌🤗

.
.
.
.

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.
.

Kiara menghela nafasnya saat Andin masih menatapnya tajam.

Saat jam istirahat, Andin menarik Kiara menuju ke relaxing box. Itu adalah ruangan yang disediakan perusahaan untuk siapa saja yang ingin rehat sejenak dari kesibukan kerja.

Saat jam istirahat, ruangan ini selalu sepi, karena tentunya banyak yang memilih ke kantin atau ke pujasera yang terdapat di lantai dasar untuk makan siang.

"Sekarang kamu jelasin pada kami, apa yang terjadi?"

Ani menggelengkan kepalanya. Mengapa Andin menggunakan kata ganti kami? Padahal dirinya tidak atau belum ingin bertanya pada Kiara. Harusnya mereka memberi waktu pada Kiara untuk menjelaskan hal ini.

Tapi ini Andin,  yang nggak akan nahan-nahan apa yang ada dipikirannya. Apalagi jika itu membuatnya penasaran.

Dan Kiara pun tak kuasa menolak sikap Andin yang siap dengan mode menginterogasi.

"Bagaimana mungkin kamu biarin Tama jalan dengan si sonya-sinya itu, Ki?"

"Nggak perlu pintar untuk tahu kalau si gatel itu suka sama Tama?"

Kiara membuang pandang nya, dari mata tajam Andin

"Ndin..sudah..". Ani berusaha menegur Andin.

"Sudah gimana sih, An?. Tadi pagi aku nggak mau ribut aja didepan orang banyak. Malu pagi-pagi berantem gara-gara laki-laki".

"Trus sekarang kamu nggak malu marah-marah sama Kiara?"

"Aku nggak marah, Ani. Aku nanya!"

"Nanya sambil marah?". Sindir Ani.

"Aaarghh...". Andin mengacak rambutnya sendiri.

Lalu ia pun memilih duduk. Sejak tadi ia memang hanya berdiri, tak tahan  untuk tidak langsung menanyakan apa yang bersileweran di otaknya.

Ani mengulurkan botol air minum pada Andin.

Andin meraihnya dan meminumnya dengan cepat.

"Oke, aku minta maaf kalau aku agak emosional, you know why.."

Andin mulai tenang.

"Aku sama Ani sahabat kamu kan ,Ki?"

Kiara mengangguk dengan tetap mempertahankan senyumnya. Walau hatinya terasa sakit.

"Jadi, kamu bisa jelaskan apa yang terjadi antara kamu dan Tama?"

Kiara tahu ini tidak akan mudah. Andin pastinya tidak akan diam saja melihat sesuatu yang tidak biasanya.

"Tidak terjadi apa-apa antara aku dan Tama, Ndin..". Jawab Kiara berusaha agar ia terlihat biasa-biasa saja.

"Lalu tadi pagi itu apa? Kamu biarin Tama gitu aja sama Sonya?. Kalian putus?"

Kiara terkekeh, ia gelengkan kepalanya agar pikirannya tetap waras.

Bukan hanya dirinya, bahkan orang lain menilai jika Tama dan dirinya adalah sepasang kekasih.

"Kami nggak putus, Ndin.."

"Trus, berantem?"

"Nggak..."

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang