BAB 78

753 114 12
                                    

TERIMA KASIH BUAT YANG MASIH MENUNGGU 💜💜💜

TERIMA KASIH BUAT VOTE DAN KOMENTARNYA 🤗

CERITA INI SUDAH TAMAT, TEMAN-TEMAN DAPAT MEMBACANYA DI KARYA KARSA.

SELAMAT MEMBACA
LUV💜OCTOIMMEE









...
SEBELUMNYA
============

Hey sayang, kamu kelamaan nunggu aku?"

Tama menoleh,  dan ia  terkejut saat Lily  tiba-tiba  sudah ada disampingnya,  dengan senyumceria di wajahnya.

Lily memeluk lengan nya dan berjinjit mengecup pipi Tama,  membuat Tama membeku

"Please help me Tama..." Bisiknya.
Lalu ia tersenyum dan merapatkan dirinya pada Tama,,  dan wanita itu dengan sumringah menatap David.

*****
"Dan tentang masa lalu, Lo benar, gue juga sudah lupakan. Dan gue nggak pernah menyesal atas apa yang terjadi. Sekali lagi Lo benar, semua itu untuk pembelajaran hidup, dan kita membuka lembar yang baru. Dan lembaran baru gue bukan dengan Lily. Gue sudah punya hati lain yang bikin gue jatuh cinta..."

Lalu Tama menoleh ke arah Lily.

"Ly, maaf dari awal gue sudah tolak permintaan Lo. Gue nggak mau ikut permainan ini.  Terlalu besar taruhannya,  ini menyangkut masa depan Daren"
Senyumnya semakin terang.

*****

Tama Lalu pergi meninggalkan Lily dan David, saat ia membelakangi kedua orang itu, Tama menyunggingkan senyuman.

Ia tidak tersenyum karena kerumitan hidup David dan Lily, ia tidak tersenyum karena rumah tangga dari orang yang mengkhianatinya berantakan.

Tidak.

Ia tersenyum karena memecahkan satu lagi misteri perasaannya.

Sekarang dia tahu,

Sekarang dia yakin

Wait for me Kiara,

Aku akan mengatakan jawaban dari segala resahku selama ini.

Ia percepat laju kakinya, bahkan tanpa sadar ia pun berlari mencapai pintu dimana ia akan melihat wanita yang ternyata ia cintai...

*****

.
.
.
"Kiara ..."

Tama memeluk Kiara dengan erat, ia bahkan mengangkat tubuh yang mungil itu sambil berputar-putar.

"Taamm..."

Tama tertawa "Aku sudah bilang kan kalau aku kangen?"

"Iya, tapi jangan kayak gini juga dong, nanti aku jatuh!"
Tama tertawa mendengar omelan Kiara.

"Okay!" Tama menurunkan Kiara dari pelukannya.

"Tuh, kan baju aku jadi kusut, ish Tama!"

Tama ikut membantu Kiara merapikan bajunya, sambil tertawa gemas karena Kiara yang manja sangat jarang ia temui.

"Maaf, Jangan marah dong, Ki..."

Kiara mendelik pada  Tama dengan wajah cemberut

Tama semakin tergelak.

"Nggak lucu, Tama!"

"Hey...kok marah-marah sih dari tadi?"

"Nggak tau!" Jawab Kiara kesal.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now