BAB 80

719 109 16
                                    

YANG KANGEN SAMA JODY MANA SUARANYA? 😘😘😘😘

JANGAN LUPA VOTE DAN KASIH KOMENTAR YAAA....💃😉😁🕺



SELAMAT MEMBACA

LUV 💜 OCTOIMMEE


.

.

.


SEBELUMNYA

==============

Tama tersenyum melihat Kiara yang sudah tertidur lelap. Wajahnya tampak damai,
Nafasnya terdengar teratur.

Sebaiknya ia memindahkan Kiara ke kamarnya. Sofa tidak akan nyaman, ia tidak mau jika Kiara besok bangun dengan badan yang pegal karena harus meringkuk.

Ia berdiri, perlahan ia mengangkat tubuh Kiara. Berharap Kiara tidak terbangun.

Setelahnya ia berjalan ke kamar Kiara dan menaruh Kiara ke ranjangnya perlahan.

Ia sampirkan selimut ke tubuhnya, memastikan selimut itu menutup sempurna dari kaki sampai leher.

Tama berlutut di sisi ranjang, mengusap kepala Kiara dengan hati-hati.

"Good night, Kiara..."

Ia ingin sekali mengecup kening itu, tapi ia tahu ia belum berhak melakukannya.

Dan ia akan memastikan jika Kiara akan menjadi miliknya.

Tama tersenyum.

"I will say that I Love you, Kiara.."

Tama berdiri, lalu ia keluar dari kamar Kiara, mematikan lampu, hingga ruangan hanya diterangi lampu tidur yang berada di nakas.

Lalu ia menutup pintu dan menyisakan sedikit celah, agar ia bisa mendengar jika terjadi sesuatu dengan Kiara.

*

*

*


Jody harus akui jika pria di depannya ini memiliki daya tarik meski usianya mencapai akhir limapuluhan.

Meski sudah hampir larut malam, pria itu tetap terlihat seperti baru berangkat kerja.

Rambut putih yang tumbuh merata manambah kesan betapa pria itu menua dengan kejayaan yang semakin besar.

Cara berpakaian dan pemilihan mode dan brand membuat kharismanya semakin memancar kuat.

Senyum sombongnya membuat pria yang ia panggil papa itu tampak masih memiliki power yang besar yang mampu menaklukkan lawan.

Juga wajah yang angkuh itu membuat para wanita tergila-gila dengan misteri yang tersembunyi dibalik sinisnya seyuman Wiyata Dharmono.

Belum lagi dengan pesona harta Dharmono Grup yang menggiurkan, yang menjanjikan kemewahan dan pelayanan kelas satu.

"Jadi apa yang mau kamu bicarakan?" Sejak dulu ia tidak pernah merasakan kedekatan dengan papa nya.

Tidak ada nada hangat apalagi kasih sayang yang ia rasakan, mereka seolah jauh, seolah ada jarak yang memang dibangun diantara mereka.

Berbeda halnya saat bersama Om Adi Papa Kiara dan Om Kavi papa nya Remy. Ironisnya ia merasa dekat dengan mereka yang tidak ada hubungan darah dengannya. Saat bersama mereka ia bisa merasa jiwanya diisi oleh kehangatan yang selama ini tidak pernah ia adapatkan dari sang papa .

PROBABILITAS  HATIOnde histórias criam vida. Descubra agora