BAB 45

1.1K 183 20
                                    

MENYONGSONG MALMING DENGAN MEMBACA KIARA


YUKKKKKKSSS


VOTE DAN KASIH KOMENTAR YANG BANYAK    YAAAAAAAA........



SELAMAT MEMBACA

LUV  OCTOIMME

.

.

.

SEBELUMNYA

=========

"Saya duluan, kalau begitu, Pak Arjuna..".

"Oh, Iya..nggak bareng saja turunnya?"

"Terima kasih, Pak. Sebaiknya saya duluan, Kiara mungkin masih membereskan sesuatu dulu, nanti saya malah menggangu..."

Jody mengangguk.

"Ki, aku duluan ya.."

Kiara mengangguk, ia mengikuti langkah Tama menuju pintu

"Terima kasih, makan malamnya ya,Tam..terima kasih juga sudah ditemani.."

Tama ingin mengusap kepala Kiara, hanya saja sejak tadi Pak Arjuna menatap mereka berdua.

"Sama-sama, cuma makan malam saja, no problem.."

Tama membuka daun pintu, ia menoleh lagi ke arah Kiara.

"Jangan lupa cek kunci mobil kamu di nakas.."

"Hum iya, kuncinya malah kebawa ya..? Mobil aku nggak bisa dibawa pulang sama supir..".

"Biar disini saja dulu, nanti kalau sudah pulang dari Hongkong, biar aku yang jemput.."

"Hum..nanti aku kabarin..". Sahut Kiara.

"Oke, Hati-hati di jalan, semoga semua berjalan dengan baik disana ya.."

"Iya, terimakasih Tam.."

"Sudah sana, aku langsung pulang..". Bisik Tama, bukan karena ia tak suka dekat Kiara, hanya saja ia tak mau nanti jadi kurang ajar dengan memeluk Kiara di depan Arjuna. Mata Tama melirik ke arah Jody. Dan itu membuat Kiara terkikik, mengerti dengan kode Tama.

"Iya, kamu juga hati-hati di jalan.."

Tama dan Kiara saling membalas senyum dan Tama pun menghilang di balik pintu.

Begitu Tama pergi, Kiara segera berbalik menatap Jody tajam.

"What?". Tanya Jody tanpa merasa bersalah sama sekali.

================================================

.

.

.

Sampai ketemu besok, Pa..". Kiara masih melihat senyum papa nya sebelum sambungan mereka terputus.

Tadi Saat menunggu lampu merah, tiba-tiba saja Adi Banureksaa menelepon Kiara.

"Om terdengar gembira sekali..".

Kiara tertawa. "Kata mama, Papa terlalu semangat nunggu besok,  jadi susah tidur deh, padahal ini sudah jam setengah sepuluh di sana, biasanya Papa sudah tidur..".

"Putri kesayangannya mau datang, pastilah Om Adi sudah nggak sabar.."

"Aku juga nggak sabar, Bang..".

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now