BAB 6. KIARA

1.5K 232 41
                                    

Jika lupa dengan jalan ceritanya, mundur satu bab dulu ya...
😆😆😆

Berikan vote, tuliskan komentar biar rameeee....
💃💃💃

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee





(KIARA)

Kiara terkekeh melihat pesan yang dikirimnya.

Kini ia mengirim pesan dengan status yang jelas.

Sahabat.

Harusnya dirinya tidak perlu kecewa kan?

Toh Tama tidak pernah mengatakan apa pun padanya.

Toh mereka tidak melabeli hubungan ini dengan nama apa pun juga.

Mereka bersahabat, sama seperti dirinya dengan Bagas atau dengan Rian.

Mengetahui jika Tama sakit, Sungguh ia tidak bisa mengabaikannya. Secara impulsif ia Mengingatkan Tama untuk minum vitamin.

Bagaimana pun Tama memang sahabatnya kan?. Jika Tama memang tidak punya rasa yang sama, bukan artinya mereka harus saling bermusuhan kan?.

Dirinya saja yang baper, merasa jika Tama punya rasa yang sama.

Kembali Kiara tertawa miris.

Seandainya saja ia bisa menentukan kepada siapa ia jatuh cinta.

Berkali-kali ia mengingat apakah sikap dan perhatian Tama selama ini berbeda padanya, dibanding perhatian Tama pada Ani dan Andin?.

Kiara tidak menemukan jawabannya. Mungkin memang dirinya yang terlalu ge er.

Kemarin ia ingat bagaimana awal mula nya dia menjadi dekat dengan Tama.

Sejak awal dirinya memang selalu merasa lebih mudah untuk dekat pada Tama. Karena Tama paling pendiam diantara mereka, sementara menurut Ani dirinya paling mudah membuat orang merasa nyaman.

Lalu Ani memberinya tugas untuk membuat Tama merasa nyaman untuk berada dalam lingkar pertemanan mereka yang baru.

Dan itu berlangsung hingga saat ini.

Persahabatan mereka menyenangkan, mereka dekat dan saling memperhatikan. Bisa memaklumi kekurangan Dan kelebihan dari masing-masing mereka.

Akan sangat tidak adil jika karena perasaannya yang tidak bersambut, ia menjauh dari mereka.

Ia tidak bisa mengelak jika dirinya butuh waktu untuk menyesuaikan dengan hatinya.

Maka penawaran dari Remy adalah hal terbaik yang bisa diambil ya saat ini.

Kiara menarik selimutnya lebih tinggi, tadi dirinya sedang bersiap tidur saat Tama menghubunginya.

Kiara terkekeh, ada baiknya juga dia mengurangi intensitas nya menghubungi Tama. Kini Tama sendiri yang menghubungi nya.

Pria itu jarang sekali menanyakan kabarnya, jarang menghubunginya, menjawab pesannya sesekali, atau bahkan tidak dijawab sama sekali.

Kiara tertegun,

Tersentak ia bangun dan duduk dengan hati berantakan.

Sejelas itu pertanda dari Tama, dan dia tidak menyadarinya.

Jika selama ini, dia cinta sendiri.



****


(TAMA)

Semenjak itu Tama tidak pernah lagi menerima pesan atau telepon dari Kiara. Tama pikir Kiara hanya sibuk dengan pekerjaannya di Bali. Dan ia juga sama sibuknya.

PROBABILITAS  HATIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora