BAB 61

1.3K 168 13
                                    

.
.
.
.
.
.

[ Tam, maaf baru baca pesan kamu,aku sudah nyampe dari tadi]

[Sampai ketemu besok ya]

[Night]

Tama tersenyum membaca pesan yang baru  saja masuk.

[Sampai ketemu besok]

[Night, Ki.]

Pesan nya langsung terbaca.

Ia sebenarnya ingin mendengar suara Kiara, tapi sudah jam sebelas malam lewat. Ia tidak ingin  mengganggu waktu istirahat.

Eh

Jam sebelas lewat?

Apakah Arjuna tadi mampir dan baru pulang?

Jika benar, Artinya Arjuna menghabiskan malam ini bersama Kiara?

Sementara ia dengan nelangsa menunggu balasan pesannya?

Mereka makan malam berdua...

Dan dalam bayangan nya, Arjuna dan Kiara  menikmati malam ini dengan bahagia. Mengingat  Arjuna yang sangat perhatian dan sangat mudah membuat Kiara tertawa.

Tama kesal dengan apa yang dibayangkannya, lalu membuang ponselnya ke sisi kosong ranjangnya. Ponsel yang tak bersalah itu tergeletak dengan posisi menyedihkan.

Tama menghembuskan nafasnya kuat-kuat.

Rasanya kesal sekali.

Ia melipat kedua tangannya dibawah Kepalanya, menatap langit-langit dengan pikiran penuh.

Apa yang dirasakannya ini?

Ia mulai sering memikirkan  Kiara.

Dulu ia tidak pernah seperti ini.

Ia akan merasa aman-aman saja

Mungkin ia juga tidak pernah memikirkan Kiara. Karena hamour setiap hari ia bertemu, dan interaksi mereka...

Bagaimana interaksi mereka dulu hingga ia merasa biasa-biasa saja?

Lalu apa yang berbeda dengan interaksi mereka sekarang?

Ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk.

Buru-buru Tama mengambil ponselnya.

Entah mengapa ia berharap jika ia kembali menerima pesan dari Kiara.

Dulu ia sering menerima pesan Kiara larut malam yang mengingatkan nya untuk tidak tidur terlalu larut, dan entah dari mana kiara selalu tahu jika dirinya belum tidur dan masih bekerja.

Kini dirinya rindu pesan-pesan itu. Dulu ia tak merasa hal itu istimewa.

Tapi kini, ia haus perhatian seperti itu lagi.

Ia tertegun melihat pesan yang masuk.

Ini bukan jam normal untuk mengirim pesan.

Kecuali Kiara. Kiara boleh mengirimkan pesan padanya jam berapa pun itu, ia tak keberatan.

Kecuali orang lain.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now