BAB 26

1.5K 184 14
                                    

Jody tidak tahu harus berkata apa tapi ia tidak mungkin diam saja kan? "Oke nanti Jody coba samperin Kiara di kantornya". Jawabnya.

"Pastikan dia mau pulang ya Jo belakangan dia mulai menghindar lagi padahal sudah janji kalau akan memulai tanggung jawabnya semester ini"

"Siap Om, nanti Jody coba bilangin sama Kiara"

"Oke kita mulai rapatnya sekarang?". Tanya Wiyatama Dharmono ayah Jody.

Dan semuanya mengangguk, rapat pun segera dimulai Jody menyempatkan diri untuk mengirim pesan pada Kiara tentang apa yang disampaikan oleh om Adi tadi.

.
.

Untung siangnya demam Kiara sudah turun hingga ketika ia membaca pesan dari Jodi kira tidak terlalu panik. Dia lupa Jika ia sudah berjanji pada Papa untuk pulang

Lalu Kiara membalas pesan Jody, dan mengatakan jika malam nanti dia bisa pulang.

Dan Jody berpesan untuk menunggunya, nanti mereka akan pulang bersama-sama sesuai dengan permintaan papa.

Kiara pun menyetujuinya berharap jika demamnya benar-benar sudah turun bukan hanya karena pengaruh obat saja

"Ini tehnya Ki,aku sudah bikinin".

"Eh, thanks, Yan". Sahut Kiara

Tiba-tiba saja tadi Rian datang membawa cake keju kesukaannya.

"Aku ngerepotin kamu loh Yan"

"Ya enggak lah Ki, aku kan memang lewat sini seperti yang aku bilang tadi. Toko rotinya ada di samping Bank, Bank nya deket apartemen kamu. Jadi ngerepotin apanya?". Sahut Rian santai.

Kiara tersenyum.

"Bener, lo nggak harus balik lagi ke kantor, Tama sudah kasih izin?"

"Beneran lah, Lagian kalau aku balik ke tempat kerja sama aja bohong kan?. Jam Lima udah jam pulang kerja.  Lagian hari ini nggak ada lembur, kerjaan sudah beres semuanya Mendingan gue ke sini nemenin lo". Jelas Rian agar Kiara tenang.

"Udah nih minum lagi tehnya!". Seru Rian ketika melihat Kiara termangu.

"Eh, iya, Thank you Yan".

Ryan pun ikut menikmati teh yang sudah dibuatnya dan mereka mencicipi cake Keju yang memang terkenal enak itu.

"Gue dengar dari Ani lo dapat promosi Ki, gimana kelanjutannya lancar nggak?"

"Lancar aja Yan.."

"Tapi lo jadi makin sibuk ya Ki?. sampai lo bisa sakit begini.."

"Nggak sih, kemarin itu gue aja yang lalai ngelewatin waktu makan dan terlalu maksa, porsir untuk kerja"

"Bagus kalau lu nyadar jadi lain kali jangan ngoyo banget".

Kiara terkekeh "iya-iya, gue tahu gue salah..". Rian juga ikut terkekeh.

"Lain kali kalau Lo butuh apa-apa, hubungi gue aja gue pasti usahakan bantu,Ki"

"Terima kasih, Yan"

"Sekarang kita mau ngapain? lo mau nonton atau atau lo mau tidur istirahat lagi supaya lo benar-benar sehat?"

"Habis ini gue rasanya pengen tidur, Yan".

"Good, bagus kalau begitu Lo istirahat aja.."

"Tapi nggak apa-apa gue tinggal Yan?"

"Nggak papa gue ke sini kan niatnya pengen nemenin lo". Sahut Rian

"Gue sih pengen bilang, Harusnya lu nggak repot-repot tapi lo udah nyampe sini jadi gue bilang Terima kasih Yan, Lo perhatian banget..". Sahut Kiara tulus.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now