BAB 41

1.1K 197 12
                                    

Mohon maaf harusnya tayang kemarin yaaa?🙏🙇‍♂️

There is a lot of to do in real world.

So I post it today...

Selamat menikmati liburan bersama Kiara❤️❤️💃💃🥰🥰🥰

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee
.
.
.
.
.

..
"Tama.....?".

Kiara tidak menyangka jika ia menemukan Tama sedang berada disalah satu Gasebo restoran.

Tama menoleh ke arah Kiara, dan wajahnya melembut.

"Kiara...". Seru nya senang.

Kiara memberikan senyumnya. "Aku pikir kamu sudah pulang, masih ada kerjaan ya?". Kiara berjalan menghampiri Tama.

Kiara baru saja selesai makan siang dengan Tante Tari, Jody dan Remy, Kiara sedang ingin menikmati suasana resto yang sduah lama tidak ia kunjungi.

Tama membalas senyum Kiara. "Hanya melihat-lihat lagi, berusaha untuk ngerti maunya Ibu Tari, menurut beliau ini restoran pertama yang ia bangun, dia ingin beberapa ciri khas restoran ini bisa di adaptasi di restoran yang baru..". Tama mendekati Kiara, hingga jarak mereka tak lagi jauh.

"Oh, iya. Ini restoran tante yang pertama, resto yang paling berkesan..".

Tama mengangguk. Mereka sama-sama menatap sekeliling restoran yang hijau, pohon-pohon dan kolam-kolam ikan, serta tanaman hias yang membuat suasana sejuk dan nyaman.

"Jadi kamu keponakan Tarunajaya, Ki ?".

Kiara menoleh ke arah Tama, yang menatapnya dengan senyum kecil yang menghias bibir nya.

"Uhm..iya, tante Tari adiknya papa...". Kiara merasa tidak enak karena sejak malam itu, ia belum sempat bertemu Tama lagi. Bahkan Ani dan Andien hanya sempat ia sapa saat bertemu di kantor. Selebihnya dua minggu ini waktunya sangat tersita.

Tama mengangguk."Pantas beliau sangat sayang kamu, tadi beliau cerita mengenai kolam ikan dan pohon walisongo itu, lalu patung-patung bangau, bunga angrek, dan perpustakaan yang semua adalah ide nya kamu..".

Kiara bisa melihat Tama menatapnya seperti dulu, saat mereka Tengah bercerita satu sama lain.

Kiara ikut tertawa. "Tante ingin punya anak perempuan, tapi nggak kesampaian. Tante cuma punya Remy, maka aku pun merangkap jadi anak tante Tari juga. Tante selalu mengabulkan apa yang aku minta, Makanya Remy kadang suka ketus sama aku. Aku ini saingannya.".

Tama tertawa lagi. "Siapa pun akan dengan sukarela memenuhi semua permintaan kamu, Ki..". Sahut Tama, yang kini terpesona dengan tawa Kiara. Tawa yang dulu sering dilihatnya.

"Eh...?". Kiara menaikkan alisnya, saat mendengar Tama mengatakan hal itu.

Tama tanpa sadar menepuk puncak kepala Kiara dengan lembut.

"Jadi bagaimana jadi CEO?". Alis Tama naik dengan senyum tertahan di bibirnya.

Kiara merasa bersalah.
"Tam....Aku..."

"Jangan minta maaf, it's okay, kamu pasti punya alasan untuk hal itu. Nggak masalah sama aku Ki. Aku yang minta maaf saat itu aku juga sibuk banget, hingga kita sama sekali tidak punya waktu lagi...".

Kiara menghembuskan nafasnya lega.

"Terima kasih Tam..."

"Aku juga minta maaf, malam itu aku nggak nunggu kamu sampai selesai, aku langsung pergi..".

Kiara bisa melihat wajah Tama yang tampak menyesal.

"Malam itu aku terkejut, jujur aku sempat kecewa, tapi begitu aku baca pesan kamu..aku minta maaf...". Ujar Tama tulus.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now