BAB 28

1.2K 175 14
                                    


Jangan lupa voment ya teman-teman 🥰🙏💃


Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

Ada yang berbeda dari Sonya pagi hari ini biasanya dia akan menyapa sama terlebih dahulu tapi kali ini tidak.

Awalnya Tama tidak terlalu memperhatikan tetapi dia mulai menyadari jika Sonya menghindarinya pada beberapa kesempatan.

Tama berpikir jika Sonya sedang ada persoalan jadi Tama membiarkannya saja.

Saat mereka akan memulai rapat, Sonya yang biasanya sibuk bertanya apa yang harus dikerjakannya, kini mengerjakan semuanya dalam diam. Tama menganggap jika Sonya punya masalah serius, dan ia menghargainya dengan tidak terlalu banyak menuntut seperti biasa.

Lalu rapat pun dimulai seluruh anggota tim melaporkan progres yang sudah mereka dapatkan.  Dan Tama cukup puas dengan kinerja masing-masing anggota timnya, termasuk Bagas dan Rian yang sangat mendukung dan mengerjakan tanggung jawab mereka dengan baik.

Minggu depan mereka akan bisa memulai pekerjaan mereka di lokasi yang sudah direncanakan.

Setelah rapat selesai Mereka pun masing-masing membereskan perlengkapan mereka

Bagas  menawari Tama untuk makan siang bersama, di tempat biasa mereka berkumpul.

"Pak Tama mau makan siang bareng?". Tanya Bagas.

"Gue sudah pesan makan siang, sekalian buat Kiara, dia aku bawain  bebek goreng dia masih Nggak selera makan, Lo duluan aja sama Rian. Gue bakal makan sama Kiara kalau enggak dipaksa dia nggak bakalan habisin makan siangnya..". Tama tudak ingin Kiara melewatkan makan siangnya lagi.

"Lo pesan buat Kiara doang? Buat gue nggak?" Cibir Bagas.

"Lo kan nggak suka bebek gas, Rian juga, jadi gue nggak pesan..". Sahut Tama sambil membereskan berkas miliknya.

"Lo kan bisa pesan yang lain!". Tentu Bagas tidak mau kalah.

"Di situ cuma ada bebek saja,  nggak bisa pesan yang lain". Jelas Tama dengan sabar.

"Bilang aja Lo perhitungan ke kita ". Sewot Bagas.

Tama hanya bisa memutar matanya, Bagas memang suka berlebihan. Dan kadang tidak melihat tempat.

"Sonya  ikutan makan siang sama anak-anak?". Tanya  Tama menawarkan.

"Maaf Mas, aku bawa bekal, Aku makan di kantor saja lagian ada yang harus aku kerjakan lagi.."
Sahut Sonya sambil merapikan  berkas-berkas yang ada di meja.

"Oke kalau begitu". Seru Tama.

"Iya, Mas..". Sahut Sonya, ia menghela nafas pelan. Tidak Tahukah Tama jika hatinya sakit sekali ketika mendengar bagaimana Tama menceritakan tentang makan siang yang telah ia pesan khusus untuk Kiara?. Tama memang setidak peka itu Jadi apa yang ia harapkan?. Sonya tersenyum masam sambil menundukkan kepalanya.

Lalu Tama, Bagas dan Rian meninggalkan  ruang rapat.

"Tam, sonya kenapa.? Tanya Bagas pada Tama

"Memangnya kenapa". Tanya Tama

"Biasanya dia ribut kalau ada lo biasanya caper nggak tanggung, kok hari ini dia diam saja". Tanya Bagas bagai wartawan.

Tama mengerutkan keningnya,  Sonya caper? dia tidak mengerti dengan ucapan Bagas.

"Nggak tahu.."  Jawab Tama apa adanya.

"Lo nggak nanya?". Tanya Bagas lagi. Tama kadang lupa kalau Bagas itu cerewet seperti perempuan, jadi dia nggak berhenti nanya sebelum dia puas dengan rasa penasarannya.

PROBABILITAS  HATIOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz