BAB 37

1.1K 180 20
                                    

Haiiii

Rehat sejenak dari rahasia Jody yang menyebalkan🤣🤭
Babang tatoan sama mamas Tama babak belur diamuk reader.😆😆🤣

Kita bergembira dulu dengan persahabatan  mereka..

================
Kayana melepaskan tangannya perlahan. Ia tahu ia tidak punya kuasa disini. Hidupnya sepenuhnya bergantung pada Jody.

"Apakah tidak ada kesempatan lagi bagi kita Jo?". Lirihnya

"Really Kayana? kamu menanyakan hal konyol itu padaku sekarang?". Jody memandang Kayana dengan tatapan mengejek.

"Aku harap sebelum tidur, kamu merenungkan apa yang sudah kamu lakukan di masa lalu..".

Kayana menundukkan wajahnya. Dirinya pun tak mampu menegakkan kepalanya saat mengingatnya.

Dan Ia baru mengangkat wajahnya saat ia mendengar pintu itu tertutup.
===============



Kiara membawa beberapa makanan yang sudah ia masak sendiri, dan itu menimbulkan sorak-sorai dari Bagas dan Ryan yang suka sekali dengan masakan Kiara.

"Tenang..tenang Boys, Jangan bikin keributan, jangan bikin malu gue, kayak nggak pernah makan aja!". Omel Andien menenangkan kehebohan Bagas dan Ryan.

"Kan emang gue udah lama nggak pernah makan makanan Kiara lagi. Ndien, ya nggak bisa dibandingin dengan masakan Pop Mie bikinan lo sih..". Ejek Bagas.

Dan Bagas pun sukses karena cubitan maut Andien.
Ryan tertawa terbahak-bahak mendengar sindiran Bagas.

Mereka semua tahu jika Andien memang payah sekali dalam memasak. Ia hanya punya kemampuan menuang air panas ke dalam sterofoam Pop Mie.

Mereka kini berkumpul di apartemen Bagas untuk merayakan ulang tahun Ryan.

Tadi pagi di grup mereka sengaja mengerjai Rian, mengatakan jika mereka tidak bisa berkumpul malam hari ini karena mereka tiba-tiba punya keperluan mendadak.

Padahal sebenarnya mereka Tengah menyiapkan acara kejutan ulang tahun Ryan di apartemen Bagas.

Tadi siang Ryan sukses uring-uringan karena tiba-tiba saja semua Temannya punya acara masing-masing , meskipun ia sedikit curiga jika itu adalah prank.

Tapi tetap saja ia merasa bad mood sepanjang hari, apalagi itu artinya ia gagal bertemu Kiara hari ini.

Lalu tiba-tiba tadi saat akan pulang, ia dikejutkan ketika Bagas menelepon bahwa apartemennya kebakaran.

Secepat kilat Ryan menuju ke apartemen Bagas tanpa curiga sedikitpun, ia tidak curiga jika di sekitar kawasan apartemen tidak ada pemadam kebakaran, yang ia ingat hanya keselamatan Bagas saja.

Bahkan ia juga tidak curiga jika lobby apartemen terlihat tenang, dan Lift masih bisa beroperasi.
Ia berlari cepat dan menggedor pintu, dan ia menerima kejutan manis ulang tahunnya.

Ia terduduk dilantai dalam kondisi lemas, karena lega sekaligus merasa sangat lelah.

Bagas dan Andien terpingkal-pingkal, Ani menggelengkan kepalanya dan Kiara mengambil kan air minum untuk Ryan.

Baru setelah nya ia bisa meniup lilin. Diikuti ucapan selamat dan pelukan dari sahabat-sahabatnya itu. Ryan tak menyesal jika tadi ia harus berlari bagai orang kesurupan. Ia tahu ia sangat di sayang oleh  sahabat-sahabatnya ini.

Tama tidak bisa datang, katanya ada urusan yang harus dikerjakannya, dan Ryan tahu persis urusan apa itu.

Ia sedikit kecewa, Tama tidak meluangkan waktu hari ini untuk berada bersama-sama dengan mereka.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now