Bab 73

1K 130 33
                                    

HAIIIII 

apa kabar hari ini???

Jangan lupa vote dan kasih komentar yang banyak yaaaa....

Selamat membaca

Luv Octoimme

.

.

.

SEBELUMNYA

================

Jody merangkul leher Bram dan mengacak rambutnya.

"Thanks udah bikin Kiara senang, Bram, kalung nya keren, selera lo boleh juga!"

Bahkan Jody ikut berterima kasih untuk Kiara. Bram memutar bola matanya, heran dengan kelakuan kakak tertua nya ini.

Ia ingat bagaimana cewek-cewek yang mendekati Jody sangat kesal melihat Kiara. Karena perhatian Jody akan terpusat pada Kiara saat gadis itu ada didekatnya. Jody memperlakukan Kiara bagai ratu. Jody akan meninggalkan apa saja jika mendengar Kiara membutuhkannya.

Bram tahu betul jika Jody melakukan demi cinta, dan Kiara melakukan karena menganggap Jody sosok kakak yang selalu melindunginya.

Poor Jody..

"Lo kok nggak bilang kalau mau datang, Bram? biar gue jemput "

"Ck, kayak anak kecil aja di jemput. Lagian bareng mama papa ini.."

Seketika badan Jody kaku.

Wiyata Dharmono ada disini?

========================================

.

.

Bram menyadari perubahan Jody.

Ia pun menepuk pundak Abangnya itu. Lalu mendekatkan wajahnya.

"Smile for mama, Bang..."  Bisik  Bram.

Jody mendengkus, menyatakan ketidaksetujuannya, sekaligus ia  menyatakan ketidakberdayaannya atas situasi keluarga mereka.

Sementara Kiara dan Laksmi tengah berbincang akrab, masih membahas kalung pemberian Bram,  sebagaimana wanita pada umumnya  yang semangat jika bicara tentang fashion,
Jody memberi kode pada Bram untuk mengikutinya ke balkon. Dan Bram mengikutinya, meninggalkan Laksmi dan Kiara di meja makan.

"Dimana Wiyata?"  Bisik Jody pada Bram

"Lagi ngobrol sama om Adi"  Ia dan Jody biasa menyebut nama ayahnya itu tanpa ada embel-embel papa didepan namanya.

"Ngapain kesini sih?"  Ujar Jody denga nada frustasi

"Calm down, Mas. Om Adi sahabat nya,  nggak aneh lah kalau datang kesini,.."

"Gue bukan larang dia nggak boleh kesini,  tapi jangan datang pas lagi ada gue"

"Kami juga nggak tahu kalo lo disini, Bang"

"Ck!" Decak Jody kesal. Kehadiran Wiyata membuat mood nya sangat buruk.

Ia sedang butuh waktu untuk menenangkan hatinya dari peliknya masalah Pevita.

Ia butuh bersama Kiara agar membuat hatinya tenang.

"Kenapa? Lo lagi pedekate sama Kiki? Kok usaha Lo Nggak maju-maju sih Bang? Pedekate mulu,  kapan jadiannya?"

"Diam bego!" Omel Jody, tapi membuat Bram tertawa terbahak-bahak.

"Hey, Lo yang bego bukan gue!" Ujar Bram di sela-sela tawanya.

PROBABILITAS  HATIWo Geschichten leben. Entdecke jetzt