BAB 24

1.2K 174 12
                                    


Harusnya posting kemarin ya?
Maafkan ya🙏

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.
.

...

Pagi-pagi Kiara mendengar suara ribut yang membuatnya terbangun. Perlahan ia mengerjabkan matanya melihat sekitar kamarnya.

Samar-samar ia masih mendengar suara-suara ada di luar kamarnya itu, Kiara mengerutkan keningnya melihat jam dinding yang kini menunjukkan pukul enam pagi.

"Kamu sudah bangun, Ki?"
Tama masuk dengan segelas air di tangannya dengan wajah tersenyum. Pria itu  sudah terlihat rapi dengan pakaian kerjanya, rambutnya juga terlihat basah seperti habis baru mandi.

"Kamu minum air hangat dulu, Ki.  Sini aku bantu. Tama duduk di sisi Kiara dan membantunya untuk duduk.

"Aku bisa sendiri.." Protes Kiara.

Tama tertawa "Iya aku tahu kamu pasti bisa, aku hanya pengen bantu aja". Ujarnya."Ayo diminum dulu".

Kiara akhirnya meminum air yang diberikan oleh Tama. Sementara telinganya masih juga mendengar suara berisik di arah dapurnya,

"Siapa yang ada di luar Tam?"
Tanya Kiara. Belum sempat Tama menjawab tiba-tiba Andien muncul dan wajahnya langsung tersenyum begitu melihat Kiara sudah bangun.

"Hei sleeping beauty Kamu sudah bangun ternyata, gimana-gimana Tam? Kiara masih panas nggak?". Andin langsung duduk di dekat kaki Kiara.

Tama menempelkan punggung tangannya di kening Kiara. "Udah agak mendingan sih, tapi masih hangat". Sahut Tama.

"Kalau gitu lo nggak usah masuk hari ini ya, Ki. Minta izin sama Pak Remy supaya kamu bisa istirahat.". Saran Andin,

Kiara mengangguk,karena ia masih merasakan tubuhnya sangat tidak nyaman.

"Wah dia pasti beneran sakit ini , Tam."  Kata Andin "Karena biasanya Kiara enggak mau izin begitu saja, meski dipaksa-paksa juga nggak bakalan mau.  Kamu Beneran sakit berat Ya, Ki?" ujar Andin sambil mendekati Tiara dengan wajah cemas.

Tama juga melihat Kiara dengan cemas dan Ia baru menyadari jika Kiara memang terlihat begitu pucat.

"Apa perlu kita bawa ke rumah sakit?". Tanya Andien.

Kiara langsung menggeleng."Nggak usah,  kemarin dokter sudah datang kasih obat Katanya sih tunggu 3 hari observasi dulu, ini kan baru hari baru hari ke dua, aku nggak apa-apa paling aku butuh istirahat tidur yang banyak.  Semuanya akan baik-baik  kok, tenang saja". Tolak Kiara, membayangkan rumah sakit saja sudah membuatnya pusing.

"Beneran Nih Ki?". Tanya Andin masih terlihat cemas.  "Nggak perlu dibawa ke rumah sakit? Aku takut kamu kenapa-napa". Kiara menggelengkan kepalanya dengan mantap.  "Nggak usah, beneran aku cuma perlu banyak tidur aja"

"Sebel banget gue ngeliat Remy yang ngasih lo kerjaan banyak banget. Promosi sih promosi tapi jangan manfaatin lo, dong. Lo Sih Ki, Kadang terlalu baik sama Remy judes itu". Omel Andin.

Dalam hati Kiara meringis padahal sebenarnya Remy lah yang ia repotkan. Remy lah yang ia paksa untuk menggantikannya selama dia belum siap untuk memimpin.

"Enggak kok Din, biasa aja aku memang harus mengerjakan tugas-tugas ku. Lagian emang aku yang lalai dengan jam makan, dan maksa banget untuk nyelesein kerjaan". Ujar Kiara, ia.meras bersalah pada Remy yang sebenarnya baik hati itu, hanya saja lidahnya sedikit tajam.

"Ah, kalau kamu mah terlalu baik jadi nggak ngerti kalau dimanfaatin sama orang". Gerutu Andien

"Mau ke kamar mandi nggak Ki? Tanya Tama, sekalian mengalihkan perhatian Andin agar tidak mengomeli Kiara lagi.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now