BAB 33

1.2K 181 19
                                    

Haiiii....
Kalau peninatnya ramai, akan aku posting 2 x seminggu yaaaa...

Jadi jangan lupa vote dan.komen yang banyakkkkk

Selamat membaca
Luv💜Octoimme

.
.
.
.









Sebelumnya

<<<<<<<<<<<<<

Dan kini Tama belum datang juga. Ia hanya ingin memastikan jika Tama harus datang, tidak peduli jam berapa, yang penting pria itu datang, hingga Mama tidak rewel lagi.

Sonya merasa Serba Salah, ia merasa tidak enak harus merepotkan Tama. Tapi sepertinya pria itu tidak keberatan, jadi tidak masalah pikirnya. 
Karena pada dasarnya Ia juga senang berdekatan dengan Tama.
Sekarang ia punya alasan, mama. Tama tentu tidak akan menolak jika mamanya yang meminta.

Ia juga senang ketika Tama memperhatikannya,  artinya Tama memiliki perasaan yang sama dengannya, meskipun masih kecil,  Sonya tidak peduli, dia bisa menumbuhkan perasaan itu menjadi besar. Sonya tersenyum bahagia.

Sonya kembali menelpon Tama, dan Ia kembali kecewa ketika panggilannya tidak juga dijawab apa Tama sesibuk itu?

>>>>>>>>>>>>>>>>>




Malam ini mereka berkumpul dalam formasi agak lengkap ada kedua orang tuanya, Om Wiyat papa nya Jody, lalu Om Kavi dan tante Tari orang tua Remy.

Mereka makan malam di ruang VIP salah satu restoran milik tante Tari, dan tante Tari akan membuka cabangnya yang baru di daerah pantai.

Tante tari mengembangkan kemampuannya di bidang masak untuk membuat usaha kuliner, dan tante Tari menggunakan jasa perusahaan Jody untuk mengerjakan pembangunan restorannya yang baru.

Malam ini mereka berkumpul karena sudah lama mereka tidak makan malam bersama.

Sayangnya tante Laksmi tidak bisa datang karena masih berada di Medan. Meskipun tante Laksmi telah berpisah dengan Om Wiyat tapi mereka pada akhirnya tetap berhubungan baik, karena  dulu mereka semua bersahabat, jika ada acara kumpul keluarga, tante Laksmi akan menyempatkan diri untuk datang.

Mereka menikmati makan malam dengan berbicara hal-hal yang ringan. Semua terlihat santai. Hanya saja Kiara merasa papa dan Mamanya seperti menyembunyikan sesuatu.

Papa dan Mama terlihat terlalu berusaha keras untuk tampil bahagia.

Kiara mencoba untuk tidak menanyakan hal itu, karena ia pikir mungkin papa lagi ada masalah dengan pekerjaannya.  Atau nanti ia akan membicarakannya setelah selesai makan malam.

Kiara pikir malam ini sebaiknya ia pulang ke rumah dan tidak menginap di apartemen, Kiara merasa bersalah karena belakangan ia jarang pulang untuk melihat papa dan Mamanya.

Kiara berusaha keras untuk mengikuti perbincangan malam ini karena pikirannya terbagi.

Kiara duduk di sebelah Papanya. sesekali Papanya Itu mengusap kepalanya atau menggenggam tangannya itu bukan hal yang aneh karena Papa memang selalu melakukannya sejak ia kecil.

Iya sangat dekat dengan papa Karena itu jika Sesuatu terjadi pada Papanya ia dengan sangat mudah ia bisa mengetahuinya. Demikian juga sebaliknya.

"Jangan melamun,Ki. Habiskan makanan kamu sayang". Ujar Papanya sambil mengusap  lengan putrinya itu
Kiara tersenyum dan mengangguk.

Sementara Mama Uli dan tante Tari sedang terlibat perbincangan mengenai gelas kristal yang lagi hits dikalangan ibu-ibu pengusaha kuliner seperti tante Tari.

PROBABILITAS  HATIWhere stories live. Discover now