BAB 44.

1.1K 155 17
                                    

Haaiiiii

Pada nungguin dong yaaaa

🥰🥰🥰🥰

(Semogaaaa)

Jangan lupa vote dulu, dan berikan komentar yang banyaaakkkk yaaaa...

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

..
.
.
Sebelumnya

========

"Kita bakal dapat makan siang nggak sih?". Tanya Andien dengan senyum penuh arti.

Kiara tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya, geli mendengar ocehan Andien. Kiara bisa merasakan jika makan siang gratis sangat bisa menyelamatkan dompet. Ia pernah merasakan itu.

"Tanya Lani..". Seru Kiara

"Mudah-mudahan dapet ya, biasanya rapat sama Pak Remy bisa sampai sore. Turun dulu, Ki. Selamat bekerja ibu Kiara..". Andien memberikan senyum paling manis.

"Selamat bekerja, bu Andien..". Balas Kiara tak kalah manis.

"Eh, gue nggak cocok di panggil ibu, geli!". Andien bergidik sambil Meneruskan langkahnya keluar dari ruangan.
.
=========

.
.
.

Berangkat bareng Jody?"

"Hu um..".

"Oh, okay.."

"Padahal aku bisa sendiri.."

"Jangan!"

"Kalian sama saja. Aku Bukan anak kecil lagi"

Remy menyipitkan matanya melihat bibir Kiara yang maju beberapa centi. Kiara segera sadar, ia langsung melipat bibirnya, lalu melengos membuang muka, ia paling tidak suka jika Remy mulai usil.

Remy tersenyum mengejek. "I'm not a little girl anymore " .

Ejek Remy sambil menirukan suara anak kecil.

"Remy!!!". Kiara mengambil bolpoint dan melempar sepupunya itu.
Dengan tangkas Remy mengelak dan ia berhasil, lalu Remy tertawa puas.

"I Hate you!"

"Like I care..!". Ejek Remy lagi.

"Nerd!"

"look who's talking..".

Kiara segera mengatupkan mulutnya. Ia tahu sia-sia meladeni Remy yang nggak pernah mau kalah dengan mudah. Dulu tante Tari harus turun tangan jika mereka berdua mulai berdebat.

Lalu pintu terbuka, dan memunculkan Jody yang langsung bisa menangkap suasana kurang kondusif.

Mata Jody langsung menegur Remy.
Remy menggedikkan bahunya.

"Ki, malam ini pulang ke rumah ya, lebih dekat ke bandara dari pada dari apartemen kamu..".

Jody menghampiri Kiara yang sedang mengetik di laptopnya.

Ia meletakkan sebuah paper bag berisi camilan dimeja Kiara.
Lalu ia meletakkan sebelah tangannya di sandaran kursi kerja Kiara.

"Hum, okay. Tapi aku nggak mau pulang sama Remy". Sahut Kiara mantap.

Remy mencebik.

"Surprise..surprise.." Sarkas Remy.

"Ya sudah pulang sama aku, nanti aku jemput..". Sahut Jody menengahi

"Hum..Lo nggak sibuk bang?". Tanya Kiara.

"Sibuk sih, tapi dari pada kalian berdua berantem di mobil?"

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang