BAB 32

1.1K 182 25
                                    

Masih ada yang menunggu???

💃💃💃










Selamat membaca
Luv💜Octoimme

.
..
.
.
..

"Lo nggak ada kewajiban untuk membantu Sonya sampai segitunya, Tam". Dengkus Bagas.

"Dia nggak punya siapa-siapa disini, Gas"

"Dia sudah dewasa, Tam. Dia akan baik-baik saja, dia bisa mengatasi ini. Toh dia punya ART kan?, kenapa lo yang jadi repot mondar mandir?. Lo lupa ada banyak fasilitas dari layanan jasa transportasi online?"

Tama terdiam.

"Nanti nyokap nya dia nggak salah paham tuh dengan sikap lo? Ntar lo diminta nikahin anaknya lo siap?"

"Lo ngomong apa sih?".

"Gue ngomong kemungkinan, Tam. Mamanya janda, sudah sakit-sakitan, trus anak gadisnya deket sama lo yang baik sama anaknya,  lalu nyokapnya punya harapan besar kalau hubungan kalian itu adalah hubungan romantis bukan sekedar hubungan profesional, Lo sudah mikirin sampai ke situ nggak?"

" Gila, Lo aja yang kejauhan mikirnya!"

"Percaya gue, Tam. Lo jangan pura-pura bego Kalau Sonya itu cinta sama lo   dan nyokapnya juga sering ngirim makanan buat lo kan?. Lo sekarang bikin baper dua orang, anak sama nyokapnya..'

"Perhatian lo bisa disalah artikan sama mereka.."

"Gue nggak mau nanti lo terlalu jauh masuk dalam kehidupan mereka, kecuali kalau lo memang suka dan cinta sama Sonya,  kalau sudah begitu gue nggak bisa larang, namanya juga cinta, gue bisa apa?. terusin aja Hubungan lo itu dengan Sonya!"

"Gue nggak gitu!" Sergah Tama.

"Tindakan lo beda sama ucapan Lo, Tam."

"Gue murni cuma mau bantu Sonya, Gas."

"Sampai Lo ikut nginep di rumah sakit, trus sekarang Lo mau balik kesana lagi dan nemenin dia lagi?"

"Apa yang salah dengan itu?"

Bagas menghela nafasnya.

"Beberapa hari ini Lo begitu perhatian sama Kiara, antar jemput Kiara, bawain dia makan siang, segala macam bentuk perhatian Lo kasih buat Kiara, jangankan Kiara, orang lain saja yang lihat lo ngelakuin hal itu, langsung mengira kalau kalian ada hubungan spesial, apalagi Kiara yang merasakan perhatian langsung  dari Lo. Sikap Lo itu bisa bikin baper anak orang,Tam"

Tama memalingkan wajahnya, ia merasa apa yang dilakukannya tidak salah karena dia merasa harus melakukan sesuatu untuk Kiara agar cepat sembuh, dan kini Sonya sangat membutuhkan bantuan, ia tidak mungkin menutup mata akan hal itu, kan?.

"Gue nggak mungkin menolak orang yang minta tolong, Gas..."

"Yeah, Lo benar..". Sahut Bagas,  Tama kira Bagas mengerti, tapi saat Bagas langsung pergi meninggalkannya, tahu lah Tama jika Bagas hanya menyindirnya.

Ponselnya berdering.

Tama menggulir layarnya.

"......."

"Iya, habis dari kantor aku kesana.."

"......"

"Tidak, aku nggak merasa direpotkan..."

"......."

"Ya....."

Panggilan itu selesai.

Seseorang mengetuk pintu nya.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang