BAB 36

1.1K 167 37
                                    

ADA YANG NUNGGUIN?

AKU TEPATI JANJI KU UNTUK UP CERITA INI 2 X SEMINGGU

Aku hanya minta vote dan komentar yang banyak agar aku tetap up 2x seminggu yaaa
🥰🥰💃✌️

Selamat membaca
Luv💜Octoimee

Sebelumnya...

≈==================
Tiba-tiba Sonya berlutut di hadapannya.  Tama terkejut dan  ia segera memegang bahu Sonya dan menariknya kembali berdiri,  tapi Sonya bersikeras untuk tetap berlutut.

"Aku mohon Mas, saat Mama sadar Mas Tama harus mengaku kalau Mas Tama adalah kekasihnya aku, agar Mama sembuh. Aku hanya punya mama di dunia ini,  aku tidak akur dengan kakakku, aku tidak bisa mengandalkan dia,  Aku hanya punya mama aku ingin membahagiakan Mama di saat terakhirnya ini..". Sonya kembali menangis.

"Tapi tidak dengan cara berdusta Sonya, kita sama saja membunuh tante Ariana perlahan-lahan jika kita tetap melakukan ini.."

"Dan kita akan membunuh Mama secara cepat ketika Mas Tama menolak rencana ini..". Desis Sonya yang menatap Tama.

Tambah tercekat.

"Aku kenal siapa Mamaku, Mas. Aku tahu dia, jadi aku mohon berikan kesempatan untuk kita bisa bersama, atau Setidaknya di depan Mama kita bisa berpura-pura menjadi sepasang kekasih hanya itu saja yang aku minta.."

Tama tetap menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa Sonya, ini terlalu berbahaya Aku tidak mau.."

"Kalau begitu Mas Tama sama saja dengan membunuh mamaku!". Ancam Sonya.

"Kamu tidak bisa menjebak aku begini Sonya! , itu tidak adil,  ini bukan salahku.". Tama menekan suaranya agar ia tidak berteriak.

"Lalu salah siapa?". Tanya Sonya   sambil menahan isaknya.

"Mama hanya menginginkan mas Tama yang menjadi kekasihku, sudah beberapa pria yang aku Coba kenalkan pada Mama, tapi tidak ada satupun yang Mama sukai kecuali  Mas Tama. Aku harus bagaimana lagi?".

Tama mengusap wajah nya dengan kasar.

Ia sadar tengah terseret dalam sebuah kekacauan besar.

============





Semua tahu jika waktu tidak berhenti dia terus bergerak walau apapun yang terjadi. Tugasnya hanya maju memberitahu jika siang berganti malam, malam berganti pagi, pagi menghampiri senja, senja menghampiri malam, malam mendekati Fajar, begitu seterusnya berulang-ulang

Kiara semakin sibuk dengan persiapannya untuk memimpin perusahaan, sembari Ia juga ikut mengurusi kepindahan ayahnya ke Hongkong.

Ada banyak hal yang harus ia lakukan dan persiapkan dan semuanya berjalan terlalu cepat hingga ia tak sadar jika acara penyerahan kepemimpinan yang akan dilaksanakan minggu depan.

Sementara Ia belum sempat memberitahukan hal ini kepada sahabat-sahabatnya. Kiara seolah kehabisan waktu untuk mengurus segala sesuatunya.

Bahkan sudah lama tidak bergabung dengan sahabat-sahabatnya. Karena ia juga kadang masih mendampingi papa ke Hongkong untuk pemeriksaan awal, dan sekalian ia yang bertugas mengecek tempat tinggal dan sebagainya. Kiara akui ia sangat sulit dihubungi oleh sahabat-sahabatnya itu.

Rian yang paling sering menghubunginya menanyakan keadaannya. Dan dengan sangat terpaksa Kiara harus mencari dalih agar tidak ada yang tahu Apa alasan sesungguhnya dengan kesibukannya belakangan ini.

Dan Kiara sedikit lega karena hari ini segala sesuatunya hampir selesai dan dia memiliki waktu sedikit lebih leluasa.

Karena itu saat ia membaca chat di grup, Kiara tersenyum saat membaca jika mereka kangen padanya. Mereka mengajak bertemu karena hari Sabtu nanti adalah hari ulang tahun Ryan.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang