BAB 40

1.3K 178 16
                                    

.

Jangan lupa vote dulu sebelum baca,💜💜💜

Dan komentar yang banyak disetiap paragrafnya🥰🥰🥰✌️

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.
.
.


"Papa sudah tidur?".

Kiara menutup pintu kamar dengan perlahan.

"Sudah Ma,  Papa sudah tidur.." sahut Kiara.  "Mungkin papa terlalu letih, sehingga cuma butuh waktu 10 menit Papa sudah sudah lelap.." Sahut Kiara lalu menggandeng tangan Mama Uli, membawanya duduk di sofa.

Mama tersenyum  "?Syukurlah jadi papamu bisa istirahat lebih cepat".

"Harusnya Papa nggak usah memaksakan diri untuk menemani aku sampai akhir acara". Sahut Kiara.

"Memangnya kalau Papa punya mau ada yang bisa larang ?". Tanya Uli sambil tersenyum memeluk anaknya.

"Jangan salahkan diri kamu, papa kamu memang begitu, dia keras kepala. Papa pasti sangat bangga memperkenalkan kamu sebagai CEO yang baru, hanya itu alasan Papa bisa tahan menemani kamu sampai akhir acara ".

Kiara memeluk mamanya. "Tapi aku merasa bersalah,Ma. Karena Papa bersikeras untuk tetap berdiri menyalami para tamu memperkenalkan aku pada kolega koleganya padahal Remy bisa melakukan itu untuk aku..".

"Dan papamu melewatkan kesempatannya untuk memperkenalkan kamu?". Mama Uli terkekeh. "Tidak mungkin ia memberikan kesempatan sekali seumur hidup itu kepada orang lain Kiara, ia pasti mau melakukannya sendiri. Papamu harus selalu  jadi yang  pertama bagi setiap tahap hidup kamu sayang.."

Mama Uli dan Kiara sama-sama tertawa. Mereka tahu bahwa Papa Adi Banureksa sangat sayang kepada Kiara, kepada semua anak-anaknya

Dan apa yang dikatakan Mama Uli tadi benar. Papa Adi selalu menjadi yang pertama dalam setiap proses kehidupan mereka.

Saat bekajar berjalan, saat belajar naik sepeda, mengantarkan ke sekolah, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, itu adalah bagian Papa Adi. Ia tidak akan membagi momen itu pada siapapun juga.

"Mama juga istirahat..". Ujar Kiara. "Mama juga terlihat lelah..".

"Lalu kamu nggak lelah ?". Tanya Mama Uli sambil tersenyum. "Kamu pasti lelah juga sayang.."

"Kiara masih muda, Ma..". Sahut Kiara sambil tertawa. Mama Uli menangkup pipi putrinya dengan gemas.

"Mama bangga dengan pencapaian kamu sampai sejauh ini, Kiara. Mama sangat bangga!".

"Terima kasih Ma ini pasti semua doa-doa Mama untuk Kiara.."

"Selalu nak, Hanya doa yang bisa Mama berikan untuk kamu.."

Ibu dan anak itu saling berpelukan.

Kemudian Uli melerai pelukannya. Kembali Menangkup pipi anaknya dengan sayang.

"Mama sama papa selalu mendukung kamu sayang, jangan lupa itu"

"Jangan takut, gagal karena itu akan menghambat langkah kamu. Kamu harus berani dan mama papa yakin kamu bisa!".

Kiara mengangguk. Ia merasa menjadi anak yang paling beruntung di dunia.

" Terima kasih Ma kira akan berusaha melakukan yang terbaik".

Uli mencium kening putrinya dengan lembut, memberi restu pada putrinya itu untuk mengepakkan sayapnya untuk terbang lebih tinggi lagi.

.
.
.

"Hey Princess sudah selesai acara nangis-nangisnya?". Seru Jody saat Kiara menghampirinya dan duduk meringkuk disampingnya.

Ia sedang melihat tayangan F1 di layar besar di ruang keluarga. Jody dengan senang hati menjadi supir pribadi Kiara dan Papa Adi malam ini.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang