PROLOG

3.2K 171 0
                                    

Koridor yang sepi...

Ruang seni...

Cuaca cerah...

Gorden yang melambai terkena hembusan angin...

Suara ramai di kejauhan...

Berbanding terbalik dengan suasana di dalam ruang seni yang terasa mencekam, di sana seorang gadis yang tengah melukis terhenti karena bisikan seorang laki-laki di belakangnya, tepat di samping telinganya. Bisikan pelan namun penuh tekanan dan mengintimidasi seakan menjerat setiap pergerakan gadis itu. Angin melayangkan rambut dua insan tersebut.

Laki-laki itu menegakkan badannya dan berucap dengan dingin, "Dari reaksimu, kurasa kau sudah memahaminya," Gadis itu mematung. Apakah dia menyesali perbuatannya karena ingin menyendiri selama jam istirahat di ruang seni sambil melukis? Hal yang membuatnya harus bertemu laki-laki ini.

"Aku akan mengawasimu," Ucap laki-laki itu lagi sambil berlalu keluar dari ruang seni.

Hening beberapa saat.

"Hah..."

Gadis itu menghela napasnya, lalu menatap kepergian laki-laki itu.

"Bagaimana laki-laki itu bisa sangat berbeda?" Ucapnya pelan, "Hah...apa yang harus kulakukan?"

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Blueberriesn_

INARA AND THEM(END)Where stories live. Discover now