CHAPTER 13

2K 143 13
                                    

Aciel menjauhkan badannya dari Ara lalu berbaring dan menutup mata seolah-olah tidak terjadi apa-apa, membiarkan Ara yang masih syok terdiam di posisinya. Setelah beberapa detik seperti itu, Ara mengalihkan wajahnya menatap Aciel yang tertidur(?)

"Aciel?" tanyanya dengan kening bertaut.

"..."

Tidak ada sahutan.

Jadi, ada 5? batin Ara. Aarav, Elios, Nathan, Arvin, dan Aciel. Benar, 5 orang dalam satu tubuh.

Hal tersebut memang membuat pikiran Ara teralihkan dengan ciuman mereka tadi, namun setelah terdiam beberapa saat wajahnya memerah, sepertinya dia mengingatnya lagi.

Buk!

"Akh," Aciel menggeram pelan saat dia merasakan sebuah bantal walaupun bantalnya lembut namun terasa sakit saat mengenai wajahnya, Aciel berusaha menyingkirkan bantal yang tak kunjung menjauh dari wajahnya, memang tidak sakit lagi, tapi dia menjadi kesulitan untuk bernapas.

"Jahat!" ucap Ara dengan menekan bantal lebih kuat, "Itu first kiss aku!"

"Mpph! Heimph! Akphm tidakhmp bismpph bernapasmhph!," (Hei, aku tidak bisa bernapas) ucap Aciel, lalu dengan kencang dia memposisikan dirinya untuk duduk lalu mendorong Ara yang kehilangan keseimbangan dan menindihnya, kedua tangannya di cengkeram oleh Aciel.

"Kamu mau membunuhku?" ucap Aciel dengan ekspresi tenang tanpa tekanan maupun kesan bercanda.

Wajah Ara benar-benar sangat merah sampai ke telinga.

"Lepasin aku," ucap Ara sambil berusaha melepaskan diri.

"Kenapa?" tanyanya innocent.

"Kenapa apanya? Posisi ini membuatku malu!"

"Benarkah?"

Ara bersikeras lagi untuk melepaskan diri namun apalah daya dia memang tidak sekuat itu untuk mendorong Aciel, Ara melemah matanya berkaca-kaca, dia pun menatap Aciel, "Please, jangan macam-macam denganku."

Aciel terdiam, menyeka air mata yang keluar hampir menetes dari sudut mata Ara.

"Apa aku membuatmu takut?"

Ara hanya diam, namun Aciel tahu Ara takut dengan kondisi sekarang, dia memang tidak bermaksud untuk menakuti Ara, walau dia ingin mencium Ara lagi dia tidak melakukannya karena tahu Ara adalah cewek yang berharga dia tidak akan melakukan macam-macam padanya.

Aciel bangkit dari posisinya dan membantu Ara duduk lalu mengusap tangannya.

"Aku tidak akan macam-macam denganmu, jadi jangan takut," ucap Aciel sambil menatap Ara dalam, mata hitam legam Aciel membuat Ara merasa tersedot ke dalamnya.

"Tindakanmu meragukanku, kau tahu?" ucap Ara sedikit cemberut, rasa takutnya memudar.

"Apakah salah ngetreat orang yang di suka seperti itu?"

Ara terdiam, "Ha?"

Aciel mengangkat tangan Ara menuju bibirnya lalu mencium telapak tangannya.

"Aku mulai menyukaimu."

Ara mengedip-ngedipkan matanya, " me menyukai? Menyukai ku?"

"Hm, walaupun aku hampir tidak pernah muncul beberapa tahun terakhir, entah kenapa aku mau menemuimu, hanya memperhatikan mu berinteraksi dengan kami membuatku ingin memilikimu karena kamu berbeda, I guess?," ucap Aciel lalu mendekatkan wajahnya ke samping wajah Ara dan membisikkan sesuatu ke telinga Ara dan beberapa detik kemudian wajah Ara kembali memerah, dia rasa kepalanya akan meledak. Dengan reflek Ara mendorong Aciel kencang lalu mulai berlari meninggalkan Aciel untuk pulang.

Aciel hanya terkekeh pelan melihat reaksi Ara yang menurutnya benar-benar menggemaskan.

Di rumah Ara...

Ara menenggelamkan seluruh badannya serta kepalanya ke dalam air di bath tub, lalu tidak lama beberapa gelembung kecil muncul di permukaan, sepertinya Ara berteriak,

di dalam air.

splash

Kepalanya muncul ke permukaan, di tepuk-tepuk pipinya kencang, "A, sakit!" lalu memegang kedua belah pipinya dengan wajah cemberut dan memerah.

"Ya ampun... Apa yang sebenarnya terjadi, sih?" Ara meringis.

Ara memegang bibirnya, dia benar-benar belum bisa melupakan sensasi saat bibir Aciel menempel di bibirnya.

"First kiss," gumamnya tanpa sadar menggigit pelan bibirnya, lalu segera menggelengkan kepala.

"Ya ampun Ara! Sepertinya kamu sudah gila!"

Ara memang pernah melihat orang berciuman entah dari film atau drama maupun di keseharian seperti dia beberapa kali tidak sengaja mendapati Aya dan Enzi melakukannya maupun orang di sekitarnya, karena di negaranya orang berpacaran dianggap wajar melakukannya. Kecuali untuk have sex tidak di perbolehkan namun kau tahu memang di negara mana pun pasti ada yang melanggarnya. Tapi bagi Ara have sex hanya akan dia lakukan setelah menikah.

Namun, baru kali ini dia merasakannya sendiri, dan yang melakukannya adalah yang orang kenal dengan Aarav dan yang melakukannya adalah Aciel. Tidak hanya bibir, leher bahkan telapak tangannya dan pipinya tentunya sudah tidak perawan lagi. Ara berpikir kalau Elios adalah yang paling agresif dibandingkan yang lain, ternyata masih ada satu lagi, bedanya Aciel lebih pendiam dan tenang, dia melakukannya tanpa menggodanya dia hanya... melakukannya.

Ara merinding saat mengingat kejadian tadi, apalagi perkataan yang dibisikkan Aciel tadi membuatnya benar-benar speechless.

sepertinya dia akan menghindari mereka di sekolah entah sampai kapan nanti, kalau dulu Ara menghindari Aarav karena takut mungkin sekarang dia menghindarinya karena malu untuk menemuinya.

Di apartemen Aarav...

20 menit sejak kepergian Ara, Aciel hanya membaringkan badannya di kasur menatap langit-langit ruangannya.

Sudah lama dia tidak mengambil alih tubuh Aarav, mungkin sejak 3 tahun yang lalu?

Sejak kejadian itu.

Wajahnya murung, diangkatnya tangannya ke atas dan diperhatikannya, cukup lama.

Lalu melipat kedua tangannya di belakang kepala, menghela napas dan menutup mata.

Beberapa saat kemudian, matanya kembali terbuka.

"Aciel sialan! Baru keluar sudah untung saja!" ucapnya, tentunya pada dirinya yang lain, sepertinya Aciel sudah berganti dengan Elios.

"Gue baru cium pipinya. Sedangkan lo," ucapnya terhenti ketika membayangkan kembali kejadian tadi, walaupun mereka tidak berbagi pikiran, namun mereka bisa melihat dan merasakan serta mengetahui apa yang terjadi saat hanya salah satu dari mereka yang mengambil alih.

Elios menutup matanya, sedikit menggeram, "Sial, manis banget sumpah," ucapnya sambil menutup wajahnya dengan lengan kanan.

"Walaupun lo jadi menyebalkan, tapi gue menyetujui bisikan lo tadi, hehe," ucapnya sambil terkekeh pelan.

Kira-kira apa yang Aciel bisikkan ke telinga Ara?"

Bersambung...

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Blueberriesn_

Note :

Sumpah ya, ini bikinnya lumayan lama karena sibuk salting XD

saat selesai ternyata tidak sampai 1000 kata, ya ampun.

Btw maaf banget late update karena ada beberapa kesibukan akhir-akhir ini dan draf cerita habis T-T jadi kemungkinan untuk late update akan terjadi lagi, hehe

Tetap setia baca Inara and Them, ya

Jangan lupa vomment dan share

Thank you~

INARA AND THEM(END)Where stories live. Discover now