CHAPTER 27

1.6K 128 7
                                    

"Aku takut," ucap Ara pada Elios.

"Baru pertama kali?" tanya Elios.

Ara mengangguk, "Kamu yakin pengamannya gak bakalan terbuka?"

"Iya, walaupun cepat, aman, kok!"

Ara menatap ragu benda panjang yang berbahan besi di depannya, ada sekitar 10 tempat duduk yang bisa di isi dua orang, dengan pengaman di setiap tempat duduknya.

Roller Coaster.

Ara mengeratkan pegangannya pada tas selempangnya. Benar, dia baru pertama kali menaiki wahana ini, walaupun sudah sering melihatnya. Bukankah terlihat sangat cepat hanya dengan melihatnya saja? Apalagi kalau menaikinya. Ara merasakan bahunya di tepuk pelan.

"Tenang, gue pegangin," ucap Elios.

"Silakan naik, kak," ucap pegawai wahana, karena orang lain juga sudah menduduki wahananya.

Ara akhirnya memberanikan diri, walau takut dia cukup penasaran bagaimana rasanya. Elios menuntunnya naik lalu pegawai tersebut mulai memasangkan pengamannya.

Elios menatap jengkel pegawai muda tersebut saat mendapati pegawai itu tampak salah tingkah di depan Ara, sedangkan Ara tidak merasakan kalau pegawai tersebut melambatkan memasang besi pengaman dan seat beltnya, karena yang ada di pikirannya adalah rasa takut yang mulai menjalar.

"Sayang," panggil Elios. Ara segera menoleh karena Elios memanggilnya dengan panggilan yang masih belum terbiasa di dengarnya. Si pegawai wahana itu pun juga ikut menoleh.

Elios memegang tangannya, "Jangan takut, gak bakalan jatuh."

Ara blushing, "Kalau jatuh, kamu yang tanggung jawab," ucap Ara berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

Si pegawai toko segera menyelesaikan kegiatannya ketika melihat Elios tertawa sinis sambil menatapnya. Dan Elios merasa senang karena berhasil membuat pegawai itu merasa sungkan, Elios tentu saja bukan orang yang membuat seseorang menjadi rendah diri karena ucapan atau sikapnya, hanya saja gadis ini miliknya, tidak ada yang boleh memperhatikan segitunya selain dirinya.

"3...2...1, Go!"

Tinuninuninuninu, alarm keberangkatan roller coaster berbunyi nyaring, benda dari besi tersebut mulai melaju pelan terlebih dahulu, kemudian mulai menaiki tanjakan. Ara memegang erat tangan Elios dan Elios hanya berusaha menahan tawanya melihat Ara yang memejamkan matanya, tangannya juga dingin, saat roller coaster mulai menurun, Elios menjadi merasa bersalah dengan Ara karena memaksanya menaiki wahana ini.

Roller coaster melaju kencang, Ara awalnya tidak bersuara, dia hanya menutup mulutnya sama dengan matanya, serta yang awalnya memegang tangan Elios, menjadi memeluknya erat.

Elios hanya kegirangan, lalu saat putaran kedua, Elios memanggil Ara.

"Ara!"

"Buka mata lo!"

Ara awalnya tidak ingin membuka matanya, namun karena penasaran bagaimana pemandangan saat melaju kencang, Ara memberanikan dirinya, pertama dia melihat Elios yang mengangkat sebelah tangannya sambil tertawa kegirangan, kedua dia mulai mengalihkan pandangannya ke depan dan saat roller coaster itu melewati jalur ke luar gedung pusat perbelanjaan, dia takjub.

"Angkat tangan lo!" Elios bersuara lagi, "Lalu berteriak!"

Ara melakukan apa yang Elios ucapkan, setelah dia melakukannya, benar saja. Terasa bebas!

"Gue sayang Ara!" Elios berteriak kencang. Membuat Ara tertawa mendengar kalimatnya.

"Aku juga sayang Elios!" teriak Ara, membuat Elios segera menolehkan kepalanya, karena terkejut Ara mengucapkan hal itu.

INARA AND THEM(END)Where stories live. Discover now