ENAM PULUH EMPAT - GYEOM SAKIT, DADDY MARAH

8.5K 1.1K 177
                                    

Jeon Gyeom sedang demam karena terlalu banyak makan es krim serta es batu. Tentu saja sang ibu diam-diam memberikan apa pun yang Gyeom mau selama anak itu tidak rewel.

Beberapa hari ini Gyeom memang suka rewel—entah karena apa. Sementara Jihye sedang hamil, cara efektif adalah menuruti kemauan Gyeom agar anak itu berhenti menangis.

Namun setelah anak itu sakit, Jihye justru mendapat omelan dari sang suami. Berakhir Jungkook terus menutup mulut dan tak mau mengajak sang istri untuk berbicara sama sekali selama dua hari ini.

Malam ini masih sama seperti beberapa malam yang lalu. Gyeom menangis dan jam dinding sudah menunjuk angka dua dini hari.

Melihat Jihye yang masih berdiri di lantai balkon seraya menenangkan Gyeom, Jungkook memutuskan untuk menuruni ranjang dan mendekat.

"Biar aku gendong. Kau istirahat saja," ujar Jungkook. Pria itu segera mengambil alih Gyeom dari gendongan Jihye. Memandang sang istri yang mulai berjalan menjauh dan merebahkan diri di atas ranjang.

Jungkook mengecup pipi Gyeom yang merona karena suhu badannya yang hangat.

"Anak Daddy sedang sakit. Cepat sembuh ya, Sayang?" Jungkook menepuk punggung Gyeom usai menyeka air mata anak ketiganya.

Beruntung sebab Gyeom langsung menghentikan tangisannya setelah Jungkook yang menggendong. Kemudian Gyeom menyandarkan kepalanya di bahu sang ayah. Menikmati tepukan lembut pada punggungnya seraya mendengarkan ayahnya yang bersenandung.

"Daddy ... mam!"

Jungkook mengerjapkan mata. "Mau makan? Minum susu, ya? Daddy buatkan susu."

Jungkook berjalan melewati Jihye yang sudah tertidur memeluk guling. Pria itu keluar dari dalam kamar, menuruni anak tangga sebelum masuk ke dapur untuk membuatkan susu formula.

Semenjak Jihye hamil, Gyeom memang sudah sepenuhnya mengonsumsi susu formula. Terkadang anak itupun menangis karena ingin menyusu pada sang ibu.

"Ini, minum dulu."

Gyeom menggelengkan kepalanya. Anak itu kembali menangis—kini lebih kencang. Jungkook pun lekas meninggalkan lantai dapur serta dot berisi susu milik Gyeom.

Membawa anaknya menuju halaman belakang yang gelap. Hanya ada lampu taman yang menjadi penerangan satu-satunya.

"Cepat sembuh, Anak Daddy." Jungkook mengulangi kalimatnya yang sempat diucapkan beberapa menit lalu. Kembali menepuk punggung Gyeom sembari menyanyikan lagu tidur untuk sang putra.

"Jagoan Daddy, Anak Daddy, Superhero Daddy ... Gyeom harus tumbuh hebat seperti hyungie. Tidak boleh cengeng lagi. Daddy sedih kalau Gyeomie sakit," ungkap Jungkook.

Meskipun cenderung jarang menggendong anak-anaknya dan sedikit memiliki waktu bersama ketiga putranya karena sibuk bekerja, tapi Jungkook tetaplah seorang ayah yang sangat besar mencintai dan menyayangi anak-anaknya.

Jungkook selalu saja khawatir dan tidak bisa tenang ketika salah satu anaknya sakit. Bahkan selama Gyeom sakit dua hari ini, Jungkook hanya berada di kantor hingga jam makan siang saja, lalu pulang untuk bergantian menjaga Gyeom.

"Tidur, Gyeomie ..." Jungkook masih setia menepuk punggung sang putra. Kakinya bergerak ke kanan dan kiri tanpa berpindah ke tempat lain agar Gyeom bisa lebih tenang dan segera terlelap dengan mudah.

Setelah lima belas menit membiarkan Gyeom terdiam tanpa suara, Jungkook lekas melirik ke arah sang putra untuk melihat dan memastikan apakah Gyeom sudah terlelap. Namun, kenyataannya Gyeom masih membuka mata meskipun tak lagi menangis.

EUPHORIAWhere stories live. Discover now