EMPAT PULUH SEMBILAN - MOMMY DADDY MOMENT (4)

14.4K 1.4K 262
                                    

Jihye mengembuskan napas lega setelah berhasil menidurkan Gukie dan Gail yang sejak tadi berdebat soal siapa yang lebih menyayangi mommy daddy mereka.

"Hyung lebih sayang mommy daddy. Buktinya Hyung sering minta robot!" jelas sang kakak pada adiknya.

Sementara itu, Gail tidak mau kalah dengan menjawab, "Iyel sayangnya sebesar badan daddy! Buktinya Iyel sering cium-cium daddy mommy!" Anak itu pintar sekali meniru ucapan dan intonasi yang kakaknya keluarkan.

Begitulah setiap hari jika Gukie dan Gail bersama. Sulit sekali disatukan. Namun, apabila salah satu dari mereka sedang tidur atau Gukie sedang sibuk sekolah dan les, pasti keduanya akan saling rindu.

Sama halnya saat Gail berada di rumah Kim Taehyung bersama Jungkook. Gukie sangat berisik sampai menangis hanya karena mencari Gail. Setiap menit bertanya di mana serta kapan adiknya pulang.

Jadi, Jihye dan Jungkook bisa dibuat pusing jika mereka sudah mulai berdebat. Beruntung Gukie tidak pernah memukul adiknya semarah apa pun anak itu.

Malam ini bisa dikatakan menjadi malam paling melegakan bagi Jihye. Pukul sebelas malam, tapi ketiga anaknya sudah tertidur dengan pulas. Itu artinya, Jihye bisa istirahat lebih lama atau bisa memiliki banyak waktu dengan Jungkook.

Sayangnya, sang suami agaknya sedang sibuk-sibuknya karena ini adalah akhir bulan. Jungkook akan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerja, berkutat dengan komputer dan dokumennya daripada bersantai.

Sebelum menyusul sang suami, Jihye lebih dulu membuatkan kopi hitam serta membawa sekaleng cookies milik Gukie dan Gail buatannya.

Jihye memasukkan angka sandi pada pintu ruang kerja Jungkook. Kemudian wanita itu mendapati sang pria tengah fokus di atas kursi.

"Dad ..."

"Hm," responsnya tanpa menoleh ke arah sang istri.

Jihye melihat Jungkook duduk bersila dengan piama yang membalut tubuhnya. Meskipun begitu kancing piamanya dibiarkan terbuka sebab Jungkook tidak suka kegerahan.

Mendekat ke arah sang suami, Jungkook refleks menurunkan kakinya sebelum Jihye duduk di atas pangkuannya. Tangan kiri Jungkook menjauh dari mesin tik, bergantian memeluk perut sang istri sambil sesekali mengusapnya.

"Anak-anak sudah tidur?" tanya Jungkook pada akhirnya sebab Jihye hanya terdiam dengan punggung bersandar pada dadanya. Jinye lalu mengangguk. "Kalau libur begini biasanya tidur jam satu pagi."

Jihye meraih cookies dan memakannya. "Mungkin mereka lelah bertengkar hari ini. Gukie dan Gail mempermasalahkan soal siapa yang lebih menyayangi mommy dan daddy, katanya."

"Lalu, siapa yang menang?" tanya Jungkook penasaran setelah terkekeh mendengar cerita Jihye.

Wanita itu menyuapkan cookies ke mulut Jungkook, lalu menjawab, "Tentu saja Iyel. Kau 'kan tahu dia jago mengalahkan banyak hal." Jihye menyeruput kopi hitam milik Jungkook, bibirnya lalu mendesis dengan mata menyipit sebab merasakan pahit di lidahnya. "Sudah kukatakan kalau Iyel itu sangat kau sekali. Tidak pernah mau kalah, tidak boleh kalah, dan harus mengalahkan siapa pun."

"Aku tidak begitu." Jungkook mengecup bahu sang istri yang hanya memakai tanktop dengan celana rumahan sebatas paha. "Tumben tidak pakai piama," ujar Jungkook kemudian saat menyadari pakaian sang istri.

Jihye memejam manakala bibir Jungkook bergerak mengecupi lehernya. Namun, mata pria itu terus saja tertuju pada layar komputer.

"Em, aku sudah lama tidak memakainya setelah hamil Gail. Tiga tahun aku tidak memakai ini. Kau juga melarangku untuk olahraga atau diet!"

EUPHORIAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن