ENAM BELAS - PANIK

16.1K 1.6K 144
                                    

Kandungan Jihye sudah berusia sembilan bulan sekarang. Namun, bukannya banyak di rumah agar tidak kelelahan, setiap hari wanita itu malah mengajak sang suami untuk keluar jalan-jalan.

Sore ini, Jihye memaksa Jungkook untuk pulang kerja saja karena mereka memang belum membeli perlengkapan bayi.

Beruntung karena anak kedua mereka laki-laki, jadi pakaian Gukie yang dulu masih bisa dipakai lagi meskipun sebagian besar sudah ia bagikan pada Ahn Seolbi.

Usai mandi dan memakai kaus polos warna hitam serta celana jins sebatas lutut, Jungkook menghampiri sang istri dan buntalan kecilnya yang sudah sejak tadi siap di ruang santai.

“Bawa dompetnya, Dad.” Jihye mengingatkan, membuat Jungkook berlari kecil ke dalam kamar dan mengambil dompetnya yang masih tersimpan di saku celana kerja.

Jihye mengenakan gaun panjang berwarna putih yang berenda. Sontak Jungkook berdeham pelan sambil merangkul pinggang istrinya. “Seksinya istriku,” bisik Jungkook tak ingin didengar Gukie yang ada di gendongannya.

 “Seksinya istriku,” bisik Jungkook tak ingin didengar Gukie yang ada di gendongannya

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Memang suka begitu. Pikiran Jungkook sudah terlanjur kotor dan mesum. Pasalnya Jihye tidak merasa bajunya terbuka, tetap saja dibilang seksi.

Sampai di dalam mobil, Jihye duduk di kursi belakang karena kursi depan dipakai Gukie. Yah, selama kehamilannya, Gukie memang selalu minta duduk di depan.

“Nanti Goo boleh beli robot?” tanya Gukie seraya mendongak ke arah sang ayah yang sedang fokus menyetir.

Jihye tersenyum. Sudah biasa kalau Gukie menagih robot setiap keluar rumah seperti ini. Walaupun sedikit kesal jika Jungkook terus-menerus menurutinya.

Bukannya pelit dengan anak sendiri. Lagi pula yang keluar uang bukan dirinya, melainkan sang suami. Hanya saja, Jihye tidak ingin Gukie jadi terbiasa minta ini itu dan berujung marah jika suatu saat nanti permintaannya ditolak.

Tidak bagus juga jika terlalu mengiyakan permintaan anak. Apalagi Gukie nyaris setiap hari minta beli robot.

Kiss Dad dulu, dong,” ujar Jungkook. Pipinya ia condongkan ke samping agar Gukie bisa leluasa mengecup.

Dengan senang hati, Gukie mengecup pipi sang ayah sampai berbunyi. Kemudian saat di lampu lalu lintas, Jungkook menghadap Gukie dan mengerucutkan bibir. “Bibirnya belum, Hyung.

Gukie menangkup pipi sang ayah, lantas mengecup bibir ayahnya sebelum terkekeh karena sengaja membasahi bibirnya lebih dulu agar bibir ayahnya terkena liurnya.

“Mana cium untuk Mom?” Jihye yang sejak tadi melihat kebersamaan dua jagoannya mendadak iri.

Lalu Gukie memutar badan ke belakang. Menggunakan lututnya sebagai tumpuan, lantas menangkup pipi sang ibu dan mengecup bibir itu berulang kali.

“Untuk Mommy satu saja, ya? Yang banyak untuk baby.” Jihye terkekeh, sedang Jungkook lekas mengacak surai lembut Gukie.

“Sudah sampai. Siapa yang mau beli robot?”

EUPHORIAWhere stories live. Discover now