LIMA PULUH LIMA - NASIB DADDY

11.2K 1.7K 532
                                    

Memikirkan soal nasibnya, Jungkook berakhir menginap di hotel paling dekat dari rumah. Pria itu menyempatkan diri untuk pergi ke rumah Taehyung sebab uang yang istrinya berikan benar-benar tidak cukup untuk membayar hotel per malam.

Mulanya Seolbi dan Taehyung berusul untuk tidur di rumah mereka usai Jungkook bercerita bahwa pria itu baru saja diusir oleh istrinya sendiri gara-gara tato baru yang nyaris memenuhi lengan kanannya. Akan tetapi, Jungkook menolak usulan sepasang suami istri tersebut lantaran Jungkook paling tidak bisa bangun pagi. Itulah kenapa Jungkook mengakui bahwa ia sangat bergantung kepada sang istri.

Bagaimana tidak? Mulai dari pelukan di malam hari sebelum tidur, membangunkan tidur, menyiapkan air hangat dan pakaian kantor, masak, dan yang lain—semua itu adalah Jihye yang menangani dan harus wanita itu.

Lihat bagaimana nasib pria Jeon itu sekarang. Bergerak tidak nyaman di atas ranjang hotel yang bisa dibilang begitu empuk dan lebar. Jungkook beberapa kali menendang selimut. Memeluk guling begitu erat, tapi tetap saja tidak memengaruhi prosesnya untuk terlelap dalam tidur.

Jungkook justru tidak dapat merasakan kantuk sama sekali. Pun satu lagi fakta adalah pria itu kelaparan sementara harusnya ia mengisi perut setelah tiba di rumah. Akan tetapi, Jihye sudah lebih dulu mengusirnya.

Mengambil posisi duduk di atas ranjang, Jungkook lantas mengusap wajahnya. "Aish! Kejam sekali," gerutunya.

Jungkook masih mengingat jelas soal isi pesan Jihye dua jam yang lalu. Sang istri berpesan kepada Jungkook bahwa wanita itu melarangnya pulang ke rumah selama satu minggu sampai rasa kesalnya hilang. Tidak perlu mengkhawatirkan ketiga anaknya sebab Jihye akan mengaku jika Jungkook harus bekerja di luar kota dalam beberapa waktu lamanya.

Tidak bisa. Jungkook tentu saja menjawab berupa penolakan. Bagaimana bisa Jungkook hidup tanpa Jihye sedangkan baru berpisah selama enam jam saja rasanya Jungkook seperti tidak hidup.

Menghela napas panjang dan mengembuskannya, Jungkook segera menuruni ranjang dan memakai jaketnya. Sejenak berdesis sebab rasa sakit yang ia rasakan pada lengannya. Sebenarnya Jungkook juga sedikit mabuk saat pria itu menginjakkan kakinya di lantai rumah. Tentu saja tato harus membutuhkan banyak alkohol untuk mengurangi rasa sakit.

Kali ini, Jungkook memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Persetan dengan hotel yang sudah ia bayar satu malam dengan meminjam sebagian uang Taehyung lantaran dirinya tidak membawa uang selain uang yang Jihye berikan.

Jungkook membawa tasnya, kemudian turun dan buru-buru memasuki mobil. Musim dingin agaknya akan datang sebentar lagi. Jungkook segera menyalakan mesin dan melajukan mobilnya menuju kediamannya. Pria itu ingin sekali cepat-cepat memeluk sang istri dan meminta maaf pada Jihye kendati ia tahu Jihye tidak akan dengan mudah memaafkannya.

Lima menit sudah perjalanannya. Jungkook memasukkan mobilnya ke garasi. Membawa tasnya keluar, lalu segera menuju kamarnya. Dengan hati-hati, Jungkook melangkah mendekati ranjang setelah meletakkan tasnya sembarangan. Melepas jaket, lantas menaiki ranjang dan bergabung di bawah selimut yang sama dengan sang istri.

Ah, benar-benar lega. Jungkook dapat kembali mencium aroma parfum dari sang istri yang biasanya Jihye semprotkan di area leher sebelum wanita itu tidur. Ditambah aroma pengharum ruang kamar yang selalu membelai hidung Jungkook sebelum pria itu terlelap.

Jungkook menurunkan posisinya. Kepalanya kini berhadapan dengan dada bagian atas Jihye sebelum melingkarkan lengan kanannya ke perut sang istri. "Mommy ..."

Jihye sontak terbangun. Hal yang paling sulit untuk mengelabui Jihye saat wanita itu tidur adalah karena Jihye sangat mudah terbangun hanya dengan pergerakan kecil.

EUPHORIAKde žijí příběhy. Začni objevovat