TIGA - DADDY JAHAT

21.4K 2.1K 110
                                    

Jeon Gukie menopang dagu di antara kedua lengan yang dilipat di atas meja bar.

Menyebalkan. Sang ayah tidak mau diajak main robot-robotan—malah memilih tidur dan mengabaikan Gukie yang sejak tadi menepuk pipinya sambil merengek.

“Goo kenapa?” Jihye yang keluar dari ruang kerja Jungkook mendadak menemukan buntalan kecilnya yang sedang cemberut.

“Ada apa, Sayang?” tanya Jihye lagi sembari menangkup pipi Gukie dengan gemas.

Gukie mendongak, mengerjap lambat dengan bibir mengerucut lucu sebelum menggeleng.

Beberapa detik setelahnya, jagoan Jeon itu meminta untuk digendong. “Mau gendong Mommy.”

Jihye tersenyum, lantas menggendong anaknya dan menepuk punggung Gukie saat anak itu meletakkan kepala di ceruk leher.

“Goo tidak mau tidur siang dengan daddy,” katanya tiba-tiba membuat Jihye mengernyit dalam.

Jihye lantas membawa Gukie ke dalam kamarnya—bukan kamar Gukie. “Mom ... Goo kan bilang tidak mau,” katanya lagi yang kini menggeliat di gendongan sang ibu.

“Kenapa, sih? Daddy nakal pada Goo?”

Jihye menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuh suaminya, lalu menurunkan Gukie dengan posisi tidur telentang.

Melirik sang ayah yang masih tertidur membelakanginya, Gukie lekas menarik leher Jihye dan memeluknya. “Daddy jahat. Diajak Goo main robot tidak mau,” bisiknya jengkel.

Oh, Jihye tahu sekarang.

Tersenyum hangat, wanita Park itu lalu mengambil posisi di antara Gukie dan Jungkook. Tidur memunggungi sang suami sambil memeluk Gukie yang kini memejamkan mata.

Daddy kan habis pulang dari rumah nenek ... jadi, daddy harus istirahat biar nanti sore bisa main-main lagi dengan Goo.”

Gukie yang hendak tertidur jadi berpikir sesuatu. Bukan menyalahkan dirinya yang sudah marah dengan sang ayah—tentu saja Gukie masih marah. Tapi Gukie bertambah kesal karena sang ibu yang ikut membela ayahnya.

“Main robot-robotan kan cuma tidur,” jawab Gukie.

“Benarkah? Goo dan Mommy selalu lari-lari juga saat main robot.”

Gukie mengangguk yakin. “Benar, kok. Daddy cuma tidur-tidur, Goo yang bergerak.”

Jihye mengulum bibir frustasi. “Ya sudah, nanti mainnya dengan Mommy saja.”

“Mau sekarang!” rengeknya di dalam pelukan Jihye.

Wajar saja, sih, jika Gukie terus merengek karena perginya Jungkook beberapa hari itu membuat Gukie harus menahan diri untuk tidak bermain robot-robotan.

“Tidak! Sekarang harus tidur dulu!”

....

Jihye terbangun sesaat setelah merasakan lengan dan kaki sang suami ikut memeluknya—bersama Gukie yang masih terlelap di pelukannya.

Wanita itu membuang napas. Pelan-pelan menyingkirkan lengan dan kaki Jungkook agar prianya tidak terbangun.

Rupanya sudah satu jam dia ikut tertidur dengan Gukie. Kini Gukie menggeliat, refleks memeluk sang ayah sebab Jihye sudah meloloskan diri dari atas ranjang.

Tersenyum hangat, Jihye kemudian sedikit menyingkirkan lengan Jungkook dari kepala Gukie. Namun, yang terjadi malah pria itu berdecak dan menolak.

Ssstt, kepala Gukie jangan ditindih, nanti bangun,” bisiknys membuat Jungkook terbangun.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang