SEBELAS - JALAN-JALAN KE MAL

18K 1.7K 287
                                    

Guys, aku mau kalian spam komen biar aku semangat nulis di sini :(

Jihye menepuk pipi buntalan kecilnya dengan lembut. Bibirnya terus-menerus mengeluarkan bisikan yang mengarah untuk membangunkan sang anak.

“Sayang ... ayo, bangun. Hari ini Goo ada ekstra robotik di sekolah, kan?” Gukie membuka mata perlahan saat ekskul kesukaannya disebutkan.

Tersenyum hangat, wanita itu lekas menggendong Gukie ke dalam kamar mandi. Mendudukkan si kecil di atas closet, Jihye dengan susah payah melepas piama yang membalut tubuh sang anak.

“Paman Go tidak masuk hari ini.” Gukie spontan memeluk perut buncit sang ibu saat wanita itu telah berdiri. “Tidak apa-apa. Kan sudah Mom bilang kalau daddy sudah tidak jahat lagi,” kata Jihye.

Sudah lewat dua hari kejadian di mana Jungkook menghukum Gukie. Dan benar saja dugaan Jungkook bahwa Gukie takut dekat-dekat dan bertemu dengannya.

Bahkan Jungkook harus mengalah memakan sarapannya di dalam kamar sementara ruang makan diisi oleh jagoan kecil serta sang istri.

Kemarin malam Jihye pun ikut mengomeli Jungkook karena pria itu bahkan tidak berusaha membuat Gukie luluh dan menghilangkan rasa takutnya.

Sejujurnya, Jungkook merasa sangat menyesal dengan aksi buruknya terhadap sang anak.

“Goo mau Mom saja,” bisik anak itu saat Jihye kembali menggendongnya dan mencelupkan tubuh polos Gukie ke bathup yang sudah diisi air dan sabun.

Jihye hanya diam. Wanita itu tak ingin menanggapi rengekan anaknya yang menolak diantar-jemput oleh sang ayah.

Lima belas menit mereka habiskan di dalam kamar mandi. Jihye membantu Gukie mengeringkan tubuh, kemudian beralih mengolesi tubuh anak itu dengan kolonye dan bedak sebelum dipakaikan seragam sekolah.

Mommy ....” Jihye mendapati Gukie yang sudah berkaca-kaca. Tangan mungil anak itu bahkan sampai meremas ujung kemeja yang ibunya pakai.

“Nanti Mom juga ikut mengantar Goo. Mengerti?” Gukie menggeleng, kemudian memeluk ibunya yang terduduk di bibir ranjangnya. “Ya sudah. Kalau begitu, tidak usah sekolah.”

Gukie mengerjap, lantas mendongak untuk menatap sang ibu. “Gukie tidak masuk sekolah?” Jihye mengangguk. “Yeay ... Goo bisa main robot seharian.”

Ah, sepertinya aku salah bicara.

“Tapi hari ini ada ekstra robotik. Bagaimana?”

Gukie mengangguk yakin. “Tidak apa. Kan robotiknya masih tetap ada,” jawab anak itu.

....

Jihye pada akhirnya membiarkan Gukie membolos hari ini. Usai membantu sang anak melepas seragam dan diganti dengan baju rumahan, Jihye meninggalkan Gukie yang berlari ke area ruang bermain.

Saat ini Jihye telah memasuki kamarnya. Cukup terkejut karena Jungkook sudah rapi dengan kemeja yang telah diselipkan di dalam celana kain.

“Biasanya tidak sepagi ini,” celetuk Jihye, lantas memasangkan dasi di leher Jungkook. “Ada acara mendadak?”

Jungkook menggeleng. “Mau mengantar Goo sekolah. Memangnya apa lagi?” jawab pria itu sembari melingkarkan kedua lengan di pinggang sang istri.

Jihye tertawa ringan. “Anakmu bolos, Oppa.” Mata Jungkook membelalak kaget. “Kenapa menatapku seperti itu?”

“Kau tidak bilang padaku!”

“Aku bahkan belum membangunkanmu!” jawab Jihye membela diri. Wanita Park itu lantas melepaskan lengan Jungkook dan berjalan ke arah pintu utama. “Goo ada di ruang bermain. Masih ada banyak waktu, kan? Ke sanalah. Minta maaf dan bujuk untuk sarapan bersama.”

EUPHORIAWhere stories live. Discover now