EMPAT PULUH SATU - SUSAHNYA KALAU MOMMY SAKIT

15.7K 1.5K 187
                                    

Ini bukan suatu mimpi buruk yang sesungguhnya. Namun, Jungkook tidak pernah menginginkan hal semacam ini terjadi.

Sang istri sedang sakit—entah efek hamil atau apa. Setelah selesai menyiapkan sarapan, Jihye membangunkan Jungkook dan berpesan pada pria itu untuk mengurus Gukie dan Gail bersamaan.

Sebagai seorang suami sekaligus ayah, Jungkook tentu saja tidak akan menolak. Meskipun ada Bibi Han, tapi Jungkook tidak mungkin meminta tolong atau menyerahkan Gukie dan Gail pada pelayannya tersebut sebab Bibi Han tidak dipekerjakan untuk mengurus anak-anaknya dalam waktu yang lama.

Dari Gukie lahir sampai anak itu berumur tujuh tahun, Jihye tidak pernah menyerahkan anaknya pada Jungkook. Hanya beberapa menit jika Jihye mandi atau repot di dalam dapur. Selebihnya, Jihye akan mengurusnya sendirian. Hal seperti inilah yang membuat Jungkook pusing tujuh keliling.

Tidak terbiasa menjaga anak. Pun sekarang ditambah Gail yang pasti repot sekali mengurusnya. Jungkook tidak pandai menenangkan anak keduanya tersebut lantaran—tentu saja ia tidak punya payudara yang menghasilkan susu.

Apalagi anak sulungnya. Walaupun Gukie tidak perlu digendong-gendong lagi dan tidak memerlukan ekstra pengawasan, tapi Gukie pun juga sulit untuk dijaga. Mulai dari mengeluarkan seluruh mainannya di dalam kotak, lalu menyebarnya dari pintu bermain sampai dinding jendela.

Jungkook pusing sekali. Tangannya sudah dua jam menggendong Gail—tidak duduk selama itu pula lantaran Gail akan menangis jika sang ayah berupaya mengistirahatkan kakinya.

Saat ini, Gail tengah tertawa di gendongan ayahnya. Jari telunjuk kirinya berada di dalam mulut, sedang tangan kanannya memegangi leher Jungkook. Mata bulatnya fokus pada kegiatan sang kakak yang sedang menggodanya dengan pistol rakitan sang anak dari permainan LEGO yang sang ayah belikan.

Namun, saat Gukie memakai topeng berwarna hijau yang artinya adalah wajah superhero Hulk, Gail mendadak menangis kencang.

"Hyung, jangan begitu! Baby Iyel takut!" Jungkook memperingati Gukie dengan suara tegas, tapi juga kesal secara bersamaan.

Tidak gampang juga nyatanya berperan sebagai Jihye yang harus mengurus dan menjaga anaknya selama 24 jam tanpa henti. Itupun Jihye masih mendapat amukan dari Jungkook apabila sedikit lalai dalam menjaga anaknya.

Pernah waktu itu Gail sakit dan tidak bisa tidur. Isinya cuma menangis sampai membuat Jihye khawatir. Di saat itu Gukie tidur di kamar mereka, lalu terjatuh dari ranjang dan menangis kencang karena kening kirinya bengkak. Jungkook terbangun dan langsung mengomeli sang istri yang saat itu sedang sibuk menenangkan Gail di lantai balkon kamar.

Dan sekarang, Jihye seolah mengutuk sang suami dan membuktikan bahwa mengurus dua anak sekaligus itu tidaklah mudah. Butuh banyak kesabaran dan tenaga untuk melakukannya apalagi Gukie dan Gail termasuk anak yang sangat aktif.

Jungkook keluar dari ruang bermain milik Gukie—kebingungan bagaimana cara menenangkan Gail. Tangannya menepuk punggung buah hatinya sembari menggerakkan tubuhnya ke atas dan bawah karena tidak tahu harus melakukan apa.

Namun, agaknya suara tangis Gail begitu mengganggu sang ibu sehingga membuat Jihye terpaksa bangkit dari atas ranjang dengan kepala pening dan badan yang panas. Jihye keluar dari kamarnya, masuk ke dalam dapur sesaat untuk mengambil pompa ASI serta botol susu kecil.

Jihye kemudian berjalan ke ruang santai, duduk di atas sofa sebab ia harus memeras susumya agar Gail bisa minum dari botol. Sementara itu, Jungkook kini mengulum bibir sebelum memberi pandangan khawatir.

"Kenapa bangun?" tanya Jungkook.

Jihye mendongak sejenak, lalu maniknya kembali fokus pada payudaranya. "Kasihan Gail rewel. Sejak tadi menangis terus," jawabnya kemudian. Setelah botol susu itu terisi penuh, Jihye segera bangkit dan menyerahkan botol susu itu pada sang suami, sedangkan Gail masih setia menangis. Kedua tangan mungilnya terulur ke arah sang ibu; bermaksud meminta gendongan. Namun, Jihye mengabaikannya karena tak mau Gail ikut sakit. "Beri minum dulu. Setelah ini aku masakkan makan siang. Nanti Gail biar Bibi Han yang suapi."

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang