TIGA BELAS - GARA-GARA DADDY

15.6K 1.6K 198
                                    

Siang ini Jihye sibuk membuat corndog karena Gukie sejak kemarin merengek. Jungkook dan Gukie sedang berada di ruang santai sembari menonton film superhero kesukaannya.

Hyung, habiskan semua susunya,” kata Jungkook. Sepulangnya pria itu bermain biliar dengan beberapa rekan kerjanya, Jungkook menyempatkan diri untuk mampir ke minimarket dan membeli banyak susu pisang untuk stok di dalam lemari pendingin.

Gukie yang duduk di pangkuan sang ayah hanya mengangguk tanpa mengambil kembali botol susu pisang. Pasalnya, jagoan Jeon itu sudah meminum tiga botol susu pisang selama satu jam berjalan.

Hyung ....” Jungkook meraih botol susu di atas meja kaca, lalu membukanya dan menyerahkan pada sang anak.

Gukie menempelkan kepalanya pada dada Jungkook, kemudian menutup mukutnya seraya menggeleng. “Gukie sudah kenyang,” jawabnya.

Membuang napas dalam, Jungkook berakhir meneguk susunya dan mendongak manakala sang istri datang membawa dua piring berisi corndog yang Gukie minta.

“Pesanan Goo sudah datang ....” Jihye merunduk untuk meletakkan piring di atas meja, lantas duduk di sofa dan mengecup pipi bulat Gukie.

Daddy tidak dicium juga?” tanyanya. Jungkook menggerakkan kepala ke samping kanan agar Jihye mencium pipinya. Membuang napas kesal, Jihye kemudian mengecup pipi suaminya.

Jihye lantas meraih dua tusuk corndog untuk diserahkan kepada Gukie dan Jungkook. “Makan dulu, Goo,” kata wanita itu yang disusul anggukan oleh sang anak.

Gukie kesusahan menggigit sebab corndog-nya terlalu besar untuk mulutnya yang kecil. Jihye pada akhirnya merebut kembali makanan itu dan dibawa ke dapur untuk dipotong kecil-kecil.

Mom, mau lagi.” Itu jelas suara Jungkook sembari menepuk paha sang istri.

Untung saja Jihye buat sepuluh tusuk, jadi ia tidak perlu khawatir jika Gukie dan Jungkook berebutan nantinya.

Sementara kedua jagoannya sibuk menikmati corndog sambil menonton film di layar televisi, Jihye meninggalkan ruang santai untuk membersihkan kegaduhan yang Gukie ciptakan sebelum sang ayah datang dan menjinakkan Gukie dengan banyaknya susu pisang.

Wanita itu memasuki kamar sang anak dan mulai merapikan ranjang hingga lemari pakaian yang berantakan. Sedang di sisi lain ....

Hyung, kalau punya mom baru mau tidak?” bisik Jungkook saat anaknya tengah mengunyah makanan.

Gukie lekas menggeleng sebagai jawaban, membuat Jungkook usil meraih ponselnya di saku celana dan menunjukkan salah satu idol wanita dengan rambut cokelat dan pakaian seksi.

Si kecil sontak menutup mata. “Ih ... nanti Hyung bilang mommy!” katanya kesal. “Goo tidak sayang Daddy.” Gukie turun dari pangkuan sang ayah dan masih memeluk piring berisi corndog

Jungkook mendengus kesal. Padahal niatnya hanya untuk menggoda Gukie, bukan untuk serius. Bisa gawat jika Gukie menceritakannya pada Jihye di saat wanitanya sedang dalam masa sensitif berlebihan.

Hyung ... Daddy bercanda, kok.” Jungkook mengejar sang anak yang sudah menghampiri Jihye.

Saat Gukie berbicara, “Mom, katanya daddy ing—”

Mom, Daddy mau tidur dengan Goo,” potongnya.

Jihye mengangguk, lalu menyadari jika anaknya kini sudah menguap dan mengucek matanya. Wanita itu menggendong Gukie usai meletakkan piring yang anaknya bawa di atas meja TV.

Hendak membawa Gukie ke dalam kamar mandi untuk membuang air kecil, tapi Jungkook mengambil alih dan langsung membawa sang anak ke atas ranjang—takut jika Gukie menceritakan keusilannya.

Jihye lantas meninggalkan keduanya dan kembali sibuk dengan aktivitas semula.

Sedang di atas ranjang, Gukie yang tidur memeluk guling dan enggan menatap sang ayah yang memeluknya dari belakang, kini mulai berbisik, “Goo tidak mau mommy baru!”

....

Menjelang makan malam. Jungkook sudah bangun sejak pukul enam sore, dan Gukie tetap terlelap dengan damai di atas ranjang.

Jihye yang sibuk memotong berbagai sayuran kini berseru pada sang suami yang bersantai di atas sofa sambil menonton televisi.

Oppa, bangunkan anakmu!” Jungkook berdecak kesal. Namun, pada akhirnya pria Jeon itu menurut juga.

Ia melangkah meninggalkan ruang santai dan masuk ke dalam kamar Gukie dengan malas. “Hyung, bangun!” teriak Jungkook. Baru akan mengambil langkah untuk menerjang tubuh sang anak yang terlelap, Jungkook mengurungkan sebab melihat sungai di atas ranjangnya. “YA AMPUN SAYANG!”

Hal itu jelas mengundang Jihye untuk berlari kecil menuju kamarnya. Kemudian dengusan kesal Jihye lontarkan karena melihat sang anak yang mengompol.

Jihye mendekat, menepuk pipi anaknya yang sayangnya tak kunjung terjaga. Kemudian, wanita itu melirik Jungkook.

“Gendong Goo dan bawa ke kamar mandi!” titahnya. Hanya cara digendong yang bisa membuat Gukie terbangun sepenuhnya. Dan sialnya, Jungkook nampak sekali ingin menolak sebelum tatapan tajam istrinya datang.

“Oke, Mommy,” jawabnya terpaksa dan merelakan kaus mahalnya ditempeli celana dan sebagian baju Gukie yang basah.

Semua ini gara-gara Jungkook. Memaksa Gukie untuk menghabiskan susu pisang yang ia borong, kemudian tidak memperbolehkan Gukie buang air kecil sebelum tidur. Padahal Gukie masih suka mengompol jika kebanyakan minum.

Jihye agaknya tidak dapat dibuat istirahat hari ini. Wanita Park itu lekas melepaskan seluruh seprai dan membiarkan guling yang terkena pipis Gukie mengering. Untung saja kasur Gukie dilapisi perlak sebab Jihye tahu Gukie masih mengompol.

Ketika seprai berhasil ditanggalkan dan Jihye masukkan ke dalam keranjang kotor. Mendadak langkahnya berhenti karena seruan sang anak.

MOM, DADDY MAU CARI MOMMY BARU UNTUK GOO.” Jihye segera membuka pintu kamar mandi anaknya. Berkacak pinggang dan menatap sang suami yang kini meringis ke arahnya.

“Benarkah?” tanya Jihye. Si kecil mengangguk mantap, sedang sang ayah menggeleng.

“Bohong. Daddy tidak bilang begitu, kok.”

“Bilang-bilang. Goo dengar,” kata Gukie yang sudah telanjang bulat, tapi masih duduk di atas meja wastafel. “Daddy punya foto noona-noona seksi. Tadi Goo lihat,” imbuhnya lagi menyudutkan sang ayah.

“Bercanda, Mom.” Jungkook melangkah, hendak memeluk sang istri yang tengah hamil, namun berujung gagal karena dorongan pada dadanya.

Jihye menatap buntalan kecilnya. “Nanti Gukie tidur dengan Mom di kamar Mommy, ya? Kita kunci dan biarkan dad tidur di luar. Oke?”

Gukie mengangguk semangat. Mengacungkan dua ibu jari pada sang ibu yang sekarang menggendongnya dan memasukkannya ke dalam bathup.

Jungkook gelagapan. Sejenak memandangi punggung sang istri, lantas berjalan mendekat dan memeluk dari belakang.

“I-Itu Lisa Cherrybelle, Mommy. Jangan marah.” Jihye membuang napas dan tak berminat mendengarkan. Wanita itu lekas melepas lengan suaminya yang melingkari dada bawahnya.

Gukie mengulum bibir bawahnya saat melihat adegan sang ayah dan ibu. “Mommy ...” Jihye menatap sang anak penuh tanya. “... kasihan daddy. Dimaafkan, ya?”

Jungkook bernapas lega karena sekarang Gukie memihak padanya.

“Iya. Tapi nanti kita tetap kunci daddy di luar,” putus Jihye kemudian berlutut untuk mengoleskan sampo ke rambut Gukie.

Poor Jungkook. []

-21 September 2019
ymowrite

EUPHORIAWhere stories live. Discover now