DUA BELAS - IBU HAMIL YANG SENSITIF

17.7K 1.7K 189
                                    

Sore di hari libur. Jihye tengah sibuk bermain dengan Gukie di ruang bermain anaknya. Sementara Jungkook sedang mengurus beberapa hal sebab satu rekan bisnisnya akan datang ke rumah.

Pintu ruang bermain terbuka, refleks membuat dua orang di dalam sana menoleh pada suara derit pintu yang dihasilkan.

"Mom, buatkan kopi." Kepala Jungkook menyembul sejenak, kemudian kembali menutup pintu ruang bermain.

Jihye berdiri dengan susah payah. "Goo main sendiri dulu, ya?" Gukie menggeleng, lantas membawa robot barunya dan menggandeng tangan sang ibu untuk ikut keluar ruang bermain.

Sejemang, Gukie mengerjap begitu cepat manakala manik kembarnya menangkap gadis kecil dengan rambut berwarna cokelat yang terurai.

Setelah masuk ke dalam dapur, Gukie buru-buru minta digendong. "Mom ... noona yang di sana cantik," bisiknya sambil mencuri pandang ke arah ruang tamu.

Jihye terkekeh gemas. "Mau berkenalan?" tanya sang ibu setelah menuangkan air panas ke dalam cangkir. Gukie mengangguk setuju, membuat Jihye menurunkan tubuh anaknya. "Ayo, ikut Mom ke sana."

Dengan senang hati. Gukie mengikuti sang ibu menuju ruang tamu di mana Jungkook tengah asyik berbincang dengan pria jangkung yang sedang memangku anak gadisnya.

Saat tiga cangkir kopi itu berhasil mendarat di meja kaca, Jihye menyempatkan diri berlari kecil untuk menyimpan nampan di atas konter dan kembali lagi ke ruang tamu sebab ada istri dari rekan Jungkook.

Jihye berjabat tangan dengan dua orang dewasa tersebut, lalu beralih menggendong gadis kecil yang duduk di pangkuan sang papa.

"Cantik ... siapa namanya, Sayang?" tanya Jihye halus. Gukie yang sejak lima menit lalu duduk di pangkuan sang ayah menatap takjub. Sebelumnya Gukie memang tidak pernah memiliki teman lawan jenis. Teman-teman di kelasnya hanya terdiri dari sepuluh laki-laki sebayanya.

"Nala," jawab gadis kecil itu malu-malu. Kemudian Nala berpindah ke pangkuan sang ibu karena tidak terbiasa dengan orang baru.

Jihye melirik Gukie sejenak. "Berapa usia Nala, Igyeong-ssi?" tanyanya kepada wanita yang duduk di sebelahnya.

"Tujuh tahun bulan depan," jawab Igyeong.

Jihye mengangguk, lalu beralih menghadap Gukie. "Goo, kemari. Ayo, berkenalan dulu dengan Nala Noona."

Gukie turun dari pangkuan Jungkook, kemudian nail ke atas sofa kosong di antara Jihye dan Igyeong.

"Gukie," ujarnya memperkenalkan diri. "Noona mau main dengan Goo, tidak?"

Nala memeluk sang ibu karena malu, membuat Jihye tertawa rendah. "Gukie punya banyak mainan di sana, lho." Wanita Park itu menunjuk ruang bermain Gukie yang terbuka.

Nala mengintip ruang bermain itu, lalu mengerjap lambat dan mengangguk pelan. Gukie lantas turun dari sofa dan menggandeng tangan gadis kecil itu untuk berlari menuju ruang bermain.

Sementara itu. Jihye mendengarkan diskusi sang suami dengan pria di samping Jungkook tersebut.

"Belum bisa, Namjoon-ah. Aku baru saja membeli lima bulan lalu. Sembilan puluh juta won. Mau atau tidak?"

Namjoon melirik sang istri yang mengangguk. "Baiklah. Rambo-mu jadi milikku sekarang," putus Namjoon. Pria Kim itu lekas membenarkan jaketnya. "Mobil yang kuning di luar itu ... baru juga?"

"Hm." Jungkook menyerahkan surat-surat yang sudah ia siapkan sejak siang tadi. "Nomor rekeningku ada di sana."

Jihye mengulum bibir. Ia mengerti sekarang. Diskusi yang terjalin selama satu jam itu ternyata membahas masalah negosiasi mobil kesayangan Jungkook.

EUPHORIAWhere stories live. Discover now