TIGA PULUH LIMA - JUNGKOOK GAIL MOMEN

19K 1.5K 308
                                    

Beginilah akibatnya jika Gukie minum air es meskipun hanya satu gelas. Gukie tidak terbiasa minum minuman dingin selain susu yang diletakkan di dalam kulkas atau es krim. Dan jika dia sudah meminum air dicampur dengan es batu, maka keesokannya anak itu akan pilek, batuk, atau demam.

Bibi Han masih belum diizinkan Jungkook untuk bekerja karena keadaan di luar sana masih tidak memungkinkan untuk datang bekerja. Sementara itu, kini Jihye sibuk mengurus Gukie.

Gail ada di bagian Jungkook karena pria itu tidak akan bisa dengan telaten merawat anak sulungnya yang teramat sangat manja dan sulit saat sedang sakit.

"Mommy kan sudah bilang jangan minum air es terlalu banyak, nanti Goo bisa sakit." Jihye selesai memberikan obat berbentuk sirup kepada sang anak. Sebelumnya Jungkook memanggil dokter anak untuk datang ke rumah dan menyuntik pantat anak itu. "Kalau sakit enak atau tidak?"

Gukie menggeleng. Bibirnya yang pucat kini mengerucut sembari memberi pandangan sayu sebab tak kuat dengan rasa dingin dan panas yang bercampur menyengat kulitnya.

"Tidur dulu. Nanti Mommy masakkan bubur."

Gukie memegangi pergelangan tangan sang ibu saat Jihye hendak berdiri dari duduknya di bibir ranjang. "Goo mau peluk ...," pintanya dengan suara serak.

Sejenak Jihye mengusap kening anaknya sebelum naik ke atas ranjang dan menerima pelukan dari Gukie. Lengan kirinya digunakan sebagai bantalan untuk anaknya, sedang lengan kanannya ia gerakkan menepuk punggung Gukie agar anak itu bisa mudah terlelap.

Sementara di luar kamar Jungkook kini tengah sibuk duduk di atas karpet. Meja kaca di ruang santai ia singkirkan agar Gail bisa leluasa bergerak di karpet sembari bermain beberapa mainan yang Jungkook keluarkan dari dalam kotak milik Gukie di masa dulu.

Sesekali Jungkook memotret dan mengabadikan kegiatan Gail yang terlihat fokus dengan pipi gembil serta bibirnya yang mengerucut. Pun Jungkook ikut tertawa manakala Gail tertawa karena anak berumur satu tahun itu memencet satu tombol mainan piano hingga mengeluarkan bunyi.

"Hyung, panggil 'daddy' yang keras," kata Jungkook. "Daddy, daddy, daddy."

Gail mengerjapkan mata bulatnya seraya menatap sang ayah tak tahu. Mulutnya kini terbuka sebab sibuk mendengarkan Jungkook yang terus mengeja kata 'daddy' agar Gail bisa mengikutinya.

Saat Gukie masih berusia sebelas bulan, kata pertama yang anak itu sebutkan adalah 'omy' yang berarti adalah 'mommy'. Untuk Gail, Jungkook tidak mau kalah lagi dengan sang istri.

"Daddy. Cepat katakan daddy." Jungkook memindahkan Gail ke pangkuannya setelah anak itu memeluk boneka jerapah. "Daddy, daddy, daddy," ujar Jungkook usai mengubah posisi Gail menjadi menghadapnya di atas pangkuan.

Bukannya menirukan, Gail malah tertawa melihat tingkah sang ayah. Dua gigi yang menghiasi gusinya sengaja dipamerkan dengan satu tangan menyentuh bibir ayahnya.

"Ayolah, Hyung ... coba panggil Daddy," katanya sembari memberi air muka memohon. Padahal sampai kapan pun Gail tidak akan tahu apa yang ayahnya ucapkan.

"Daddy ..." Jungkook terkejut saat Gail berhasil memanggilnya dengan pelafalan yang sama. Hanya saja suaranya tak terlalu dapat didengar jelas.

Jungkook lekas mengudarakan tubuh anaknya dengan kedua lengan yang menjuntai ke atas. Otomatis hal itu membuat Gail tertawa keras dan matanya yang menyipit. Beberapa kali Jungkook mengayunkan tubuh anaknya ke udara, sebanyak itu pula Gail mengeluarkan suara tawa nyaring hingga Jihye yang baru saja keluar dari kamar Gukie sembari merapikan rambutnya kini harus menoleh ke arah ruang santai.

EUPHORIAWhere stories live. Discover now