12. TENTANG HAK

31.5K 4.6K 157
                                    

Suara hiruk pikuk lautan manusia di sini memenuhi pendengaranku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara hiruk pikuk lautan manusia di sini memenuhi pendengaranku. Orang orang yang berkumpul perlahan memencar setelah perayaan selesai.

Lambang Kerajaan Helios, Raja Leandre dan Ratu Rosalina sudah masuk kembali ke istana. Menyisakan prajurit dan pengawalnya yang berjaga di luar. Sebenarnya aku merasa kurang puas karena ternyata 'perayaan' ni berlangsung dengan cepat.

Walau begitu, saatnya aku pergi juga.

Aku berjalan setengah berlari di lalu lalang orang orang yang juga sedang pulang.

Dan tanpa dapat kuhindari, dari arah yang berlawanan tiba tiba seorang prajurit berlari ke arahku.

Bruk!

"Ma-maaf!" ucapku spontan. Hampir saja aku terjatuh.

"Anda tidak apa apa?"

Aku mengangkat kepala untuk melihatnya. Seorang lelaki tinggi dengan rambut coklat tua. Dilihat dari pakaiannya yang lebih mewah, sepertinya ia bukan prajurit, pasti ia memiliki pangkat tinggi.

Aku menggelengkan kepala.

"Tidak apa-apa, kok."

Tentu saja aku berbohong. Karena saat ini tanganku sibuk mengusap, meredakan sakit di dahi karena berbenturan dengan pernik emas milik pengawal kerajaan itu. Bahkan sepertinya dahiku lecet.

Walaupun ia tidak tersenyum, tapi  sungguh karakternya berbeda dengan sifat prajurit-prajurit sombong yang ada di film-film. Dia tidak memarahiku sama sekali.

"Permisi." Aku langsung tersentak saat tiba tiba dia ikut memegang tanganku yang berada di dahi, memeriksa lecet tersebut. "Sepertinya bukan luka besar."

"Kalau begitu saya permisi."

Karena mendapati tidak ada luka yang harus dikhawatirkan, ia langsung pergi begitu saja dengan langkah yang tegap.

Aku tidak sempat menjawab. Tapi saat aku menundukkan kepala, aku mendapati satu gulungan kertas di kakiku. Ada lambang matahari di sana, sepertinya lambang Kerajaan Helios.

"Kak, barangnya tertinggal!" Aku berseru dan buru buru mengambil gulungan kertas itu.

Namun saat aku kembali menegakkan badan. Sosok lelaki itu sudah lenyap di antara lautan manusia ini. Cepat sekali.

Dan aku baru menyadari sesuatu. Gulungan kertas itu terjatuh bersama sebuah arloji kuno. Sayangnya itu bukan sesuatu yang menarik untuk dijadikan penelitian.

🌙

Sebuah keuntungan karena aku adalah seorang pengingat dan penghafal jalan yang andal. Jadi aku tidak perlu takut akan tersesat di dunia asing. Untung juga di tempat ini tidak ada perampokan, aku dapat berjalan dengan aman.

Aku tadi sempat bertanya pada beberapa anak kecil tentang sistem penginapan di tempat ini. Memang anak kecil adalah pilihan paling baik untuk ditanyai, karena mereka tidak akan penasaran dengan keberadaan 'gadis asing' yang tidak mengetahui sistem ekonomi dan penginapan di suatu kerajaan.

AGRHANA [tamat || terbit]Where stories live. Discover now