18. PERASAAN

28.2K 4.1K 61
                                    

🧙‍♀️[Selena Leviathon]🧙‍♀️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🧙‍♀️[Selena Leviathon]🧙‍♀️

Darah penyihir Helios —

🌙

"Gadis manusia, kuharap kau tidak berharap lebih pada Al

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gadis manusia, kuharap kau tidak berharap lebih pada Al. Anggap saja ini mantra yang kuberikan padamu agar kau tidak akan lebih tersakiti lagi nantinya."

Aku terdiam beberapa saat mendengar ucapan Selena yang mendadak.

"Kenapa?" ucapku sangat pelan, tapi Selena tidak mendengarnya.

Aku lalu berdecak pelan. Kusungging sebuah senyuman sinis sambil meremas selimut. Menyadarkan diriku bahwa aku tidak butuh protes atas hal tersebut.

"Ya, ya, aku juga tidak peduli pada Al. Aku tidak percaya tentang cinta," acuhku.

"Aku senang mendengarnya. Kuharap kau memegang ucapanmu," jawab Selena dengan nada centil khasnya.

Senang?

Dahiku mengkerut samar.

"Tapi kenapa?" Sial, pertanyaan ini meluncur begitu saja dari mulutku.

"Karena aku tidak suka. Ups, maaf, maksudku, aku hanya tidak ingin kau lebih tersakiti nanti karena perasaanmu sendiri. Aku tahu, Al tidak mungkin membalas perasaanmu, gadis manusia."

Ucapan Selena berhasil membuatku terdiam.

"Karena Al sudah menaruh hati padamu?" balasku.

Tiba-tiba Selena tertawa centil, seolah ini  adalah hal yang lucu. "Pertanyaan macam apa itu?"

Aku menoleh ke Selena walau aku tidak dapat melihatnya dengan jelas.

"Kau suka sama Al?"

Lagi-lagi Selena tidak menjawabku, dan ia justru berdecak kesal. Jari lentik Selena sibuk memilin rambutnya.

"Kau perlu sadar diri, gadis manusia. Aku sudah mengenal Al jauh dari padamu. Jadi, jagalah jarak dengan Al."

Kenapa aku harus merasa bahwa Selena seperti ingin merebut Al dariku?

AGRHANA [tamat || terbit]Where stories live. Discover now