16. PERCOBAAN KEDUA

27.6K 4.2K 44
                                    

Sama seperti hari sebelumnya aku hanya menghabiskan waktu di perpustakaan kastil Al

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Sama seperti hari sebelumnya aku hanya menghabiskan waktu di perpustakaan kastil Al. Kabar baik bahwa tulisan di dunia ini menggunakan alfabet yang sama seperti di duniaku.

Perpustakaan ini berbentuk persegi panjang dan tidak begitu besar, namun sangat tinggi. Aku harus mengambil tangga untuk menjangkau buku di rak atas.

Ruangan ini bernuansa gelap, seluruh dindingnya dipenuhi oleh buku dengan satu meja lingkaran berada di tengahnya. Sedangkan atap ruangan ini terbuat dari kaca buram, yang membuat sinar matahari dapat masuk menjadi sumber cahaya utama.

Hampir seluruh buku di perpustakaan ini tampak berdebu dan usang. Sepertinya Al bukan tipe orang yang suka membaca buku.

Aku bersyukur Al tidak menyuruhku untuk membersihkan kastilnya ataupun memasak seperti hal hal yang harus dilakukan oleh istri rumah tangga di duniaku. Karena Selena sudah melakukan semua hal itu dengan sihirnya.

Ya, gadis itu sesekali datang berkunjung untuk berbicara dengan Al. Dan sekarang, aku juga dilarang untuk bergabung dengan mereka. Dikucilkan.

Aku merenggangkan badan. Lalu memeriksa barang barang di ranselku yang sempat kubawa kemari tadi.

Aku langsung tersenyum saat menemukan kemasan berbentuk silinder yang terbuat dari styrofoam. Mie kemasan yang kubawa dari duniaku!

Rasanya aku langsung lapar. Aku rindu memakan makanan kemasan seperti ini.

Aku menyempatkan diri untuk mengintip ke ruang makan. Hari ini Selena memancarkan pesona dengan rambut warna hijau tua. Kemudian pakaian kurang bahannya yang membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas. Berbeda sekali dengan pakaianku yang memakai gaun polos seperti gadis desa.

Di meja mereka terhidang bermacam makanan yang tampak lezat. Pasti nanti aku akan diberikan makanan sisanya lagi.

Lalu aku kembali melangkah menuju dapur.

Makanan kemasan ini cukup mudah untuk dimasak. Aku hanya perlu menuangkan air panas ke dalam styrofoam itu, kemudian mie di dalamnya akan matang setelah kubiarkan selama beberapa saat.

Aku menaburkan bumbu, bawang, dan minyak kemasan ke dalamnya. Ini rasa kari ayam. Aroma yang keluar benar benar sangat lezat.

Pasti Al dan Selena belum selesai menghabiskan waktu mesra mereka.

Aku memutuskan untuk membawa makananku pergi ke ruang kastil Al yang lain. Lalu aku mendudukkan diri pada satu satunya sofa empuk di sana.

Aku benar benar memanjakan lidahku dengan makanan ini. Sudah sangat lama aku tidak mengkonsumsi micin. Di duniaku, aku sering makan mie instan tengah malam karena terlalu sibuk melakukan perhitungan dan percobaan.

Tetapi ketenanganku ini terusik saat sosok pria bertanduk kerbau ikut bergabung dengan ku di ruangan yang tak begitu besar ini. Padahal setahuku, ini adalah ruangan yang paling jarang Al kunjungi.

AGRHANA [tamat || terbit]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant