AGRHANA [tamat || terbit]

13. TUDUHAN

Demi apa pun, Al adalah makhluk paling menyebalkan yang pernah kutemui. Rasa ketidaksukaanku ini juga mulai tumbuh pada Selena.

"Cewek macam apa yang deketin cowok orang," gerutuku geram.

Rasanya ada gejolak aneh di tubuhku ketika melihat Al berlaku begitu baik pada Selena. Maksudku, tidak bisakah lelaki itu juga berlaku baik padaku?

Tidak, jangan pernah berpikir bahwa aku cemburu. Karena secara logika, rasa kesal ini lebih mengarah pada keegoisan Al yang melarangku dan marah tiba tiba hanya karena aku bertabrakan dengan pengawal kerajaan.

'Kau adalah milikku tapi aku bukanlah milikmu, dan tidak akan pernah menjadi milikmu.'

Teringat ucapannya itu membuatku semakin kesal. Tanpa sadar tanganku mengepal kuat.

"Siapa juga yang mau pelihara siluman kerbau?" decakku dengan suara pelan.

Benar, Al hanyalah makhluk dunia antah berantah yang menjadi objek penelitianku.

Aku juga tahu, hubungan kami tidak pernah sejauh hubungannya dengan Selena. Hanya saja entah mengapa kekesalanku ini yang berlarut larut.

Sudahlah, aku menghela napas pelan, tidak ingin memikirkan hal ini lagi.

Aku melirik ke kanan, lobi utama penginapan yang masih ramai dengan orang mengantre. Pasti itu adalah tamu bangsawan dari kerajaan lain yang diundang untuk menghadiri perayaan kehamilan Ratu Helios.

Bagian dalam penginapan ini terbilang cukup elit. Lantai kayu dan seluruh perabotan dekorasi ruangan ini terbuat dari kayu yang sudah dipernis mengkilap.

Aku duduk di kursi kayu panjang, sambil bersandar ke dinding. Di tanganku ada bongkahan kayu tipis persegi yang memiliki fungsi mirip dengan nomor antrian di duniaku.

Sembari menunggu, aku mencoba untuk membuka arloji itu.

Tunggu, ini bukan sebuah arloji. Tapi semacam bandul yang sudah kehilangan rantainya, ada foto di dalamnya. Lebih tepatnya, itu adalah lukisan-yang cukup mengejutkanku.

Ada gambar seorang pria dewasa dan gadis kecil-kurang dari usianya dua tahun kurasa.

Dari warna rambutnya, aku langsung dapat mengenali sosok yang terdapat dalam lukisan bandul tersebut. Ternyata begini rupa wajah Raja Leandre, jauh lebih tampan dari yang kulihat dari kejauhan tadi.

Di pangkuan raja terdapat seorang gadis kecil yang mengenakan tiara, sayang sekali gadis itu menghadap ke belakang sehingga wajahnya tidak terlihat.

Kedua sosok itu memiliki rambut berwarna putih yang indah. Dipastikan gadis kecil itu juga adalah keturunan darah biru. Karena dari yang kudengar, hanya keturunan Raja Helios yang mewarisi sihir murni dan memiliki rambut putih yang suci. Mungkin ini disebut pewarisan sifat gen di duniaku.