43. PERTEMUAN

21.1K 3.2K 251
                                    

Hari demi hari berlalu dengan cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari demi hari berlalu dengan cepat. Aku duduk diam cukup lama. Menatap bimbang gulungan kertas di tanganku, ada lambang matahari di sana- undangan dari Helios. Kertas tersebut berisi tulisan keriting yang tak dapat kupahami.

Dylan sudah memberitahuku sebelumnya, hari ini kami akan menghadiri undangan jamuan makan malam dari Raja Leandre.

"Kita benar-benar harus pergi, ya?" decakku untuk yang kesekian kalinya. Entahlah, firasatku mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi apabila kami menghadiri jamuan itu.

Tidak mungkin tiba-tiba Raja Leandre memberikan undangan jamuan makan malam setelah kami membuat kekacauan di istana. Ditambah lagi fakta bahwa ia tahu Kesatria Dylan 'berkhianat' karena memihak aku.

Kami tidak memiliki pilihan lain selain hadir. Jika pun aku tak datang, Raja Leandre pasti akan menyerbu kastil Al. Walau begitu, aku mempercayai Dylan, dia jelas sudah memiliki persiapan matang untuk hal seperti ini sejak jauh hari.

"Yah, yang jelas aku tidak akan ikut kalian. Ah, melelahkan sekali. Mengapa juga hal konyol seperti ini selalu terjadi di dunia manusia," celetuk Selena dengan suara centilnya. Seperti biasa, gadis cantik itu memainkan kuku-kuku jari. Ia tampak tenang.

Aku menoleh. "Kenapa kau tidak bisa ikut?" Maksudku, bukankah akan lebih aman jika Selena ikut? Semua orang tahu bahwa Selena adalah penyihir hebat, tidak ada manusia yang dapat menandinginya.

"Uh?" Selena menoleh sejenak, kemudian membuang wajah dengan angkuh. "Aku Selena Leviathon. Dan penyihir tak pernah ikut campur urusan manusia. Aku sudah cukup direpotkan karena menyelamatkan Al 'waktu itu'. Yah, jadi jangan libatkan aku dalam masalah menggelikan kalian."

Selena lantas berjalan pergi begitu saja. Tubuhnya ramping dengan setiap ketukan langkahnya terdengar berirama. Seakan tak peduli dengan masalah kami.

"Tuan Putri Elmeirhea tidak perlu mengkhawatirkan hal ini. Saya selalu berada di sisi anda, Tuan Putri."

"Dylan, kau pasti tahu, kan? Sasaran Raja Leandre saat ini bukan aku, tetapi Al. Benar, bukan?" tanyaku sembari menatap Dylan serius.

"Saya memahami perasaan Tuan Putri. Tetapi selagi Tuan Putri dalam keadaan baik, masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat, dan seluruh kehidupan Helios akan makmur."

Aku menghela napas pelan. Bahkan Dylan juga tak mengerti. Bahwa bukan keadaanku yang perlu dikhawatirkan, tetapi tentang Al.

🌕🌕🌕

🌕🌕🌕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AGRHANA [tamat || terbit]Where stories live. Discover now