"Aku jatuh cinta sekali lagi. Bolehkah aku menciummu?"
Seketika juga otakku membeku. Waktu seolah berhenti saat ini juga. Aku dan Al sama sama bertatapan ditemani embusan angin yang lembut.
"Hik!"
Aku cegukan di saat yang tidak tepat.
"Ch, payah." Al langsung membuang wajahnya.
"A-apa? Emangnya kau bilang apa?" Lagi lagi, aku merasa menjadi gadis paling bodoh di dunia.
"Lupakan."
Al berdiri dan pergi meninggalkanku.
"A-al! Aku tidak sebudeg itu. Aku dengar, tadi kau tanya boleh cium aku atau, ga, kan?"
Al berhenti tanpa menoleh. Membuat aku reflek memegang mulutku, kenapa kalimat konyol itu meluncur begitu saja?
"Kau selalu bodoh, Gadis Manusia."
Ya, terhitung sudah 3 kali Al mengatakan aku bodoh dalam 1 jam terkahir.
"Kau bilang aku bodoh?" Aku melotot pada Al.
Al menolehkan kepalanya, melirikku sedikit. "Ch, bukankah aku tidak memerlukan izin untuk mencium istriku?"
Tanpa menunggu balasanku, Al langsung berjalan pergi begitu saja. "Di lain waktu aku tidak akan izin. Anggap ini tak pernah terjadi."
Aku menatap tak percaya ke punggung Al. Semakin lama lelaki itu kian menyebalkan.
"Iki jitih cinti sikili ligi." Aku memonyongkan mulut sembari menatap punggung Al. "Ih tidik, lipikin siji. Inggip ini tik pirnih tirjidi."
Siluman kerbau itu pikir perasaanku sekonyol ini?
🌙
Akhirnya setelah sekian lama, aku, Al, Selena, dan Dylan dapat makan malam di meja yang sama, walau kami hanya saling diam.
Lebih tepatnya, aku yang masih sebal dengan Al. Aku tahu sedari tadi ia menatapku, namun sengaja aku hiraukan dia. Dia yang memintaku untuk 'melupakan' semuanya kan?
"Tuan Putri Elmeirhea, ada yang-"
"Khem, Tuan Nivyliem, perlu kau ketahui bahwa kastil ini adalah milik Al. Dan kau hanyalah bocah manusia yang kutampung di sini. Yah, singkatnya di tempat ini tidak hanya ada Tuan Putri Elmeirhea-mu itu. Ada penyihir cantik di sini, juga Sang Pangeran. Gunakanlah tata kramamu, Bocah Manusia," potong Selena tampak jengkel.
"Saya sungguh minta maaf jika hal ini menyinggung Anda, Nona." Dengan sopan Dylan membungkukkan badannya.
Sedangkan Selena tetap acuh sembari menggulung gulung rambut. "Yah, aku ampuni."
YOU ARE READING
AGRHANA [tamat || terbit]
Fantasy"Jadilah istri kecil yang berguna atau kau akan mati layaknya hama di istanaku." Ini gila! Aku Re, gadis dengan kemampuan otak di atas rata rata. Di umurku yang muda, aku berhasil menciptakan mesin teleportasi ke dunia lain. Aku kira penemuan ini ak...