14. RUANG KURUNGAN

28.5K 4.3K 44
                                    

"Lepaskan aku! DIBILANGIN, AKU TIDAK MENCURI!" Aku berteriak kencang tanpa ada yang peduli, sedangkan tanganku dipegang erat oleh dua orang pria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lepaskan aku! DIBILANGIN, AKU TIDAK MENCURI!" Aku berteriak kencang tanpa ada yang peduli, sedangkan tanganku dipegang erat oleh dua orang pria.

Aku dibawa oleh para prajurit itu memasuki wilayah istana. Ternyata, para prajurit itu mendapat informasi dari salah seorang warga di penginapan tadi, jelas pria berkacamata itu mendapatkan emas sebagai imbalan karena telah melaporkan kejahatan. Penjilat sekali.

Bruk!

Kakiku ditendang dengan kasar, membuat lututku menghantam lantai keras. Sangat sakit.

Sekarang aku berada di sebuah ruangan gelap, seperti ruang interogasi. Apakah setelah ini aku akan dipenggal?

Tanganku diikat di belakang, sedangkan pundakku ditahan kencang oleh mereka sehingga tak dapat bergerak.

"Periksa dia." Kepala pengawal memberi perintah.

Dan saat itu juga dua orang pria lainnya mendekatiku. Aku langsung memejamkan mata erat.

"Tu-tunggu, ini melanggar etika. Kau tidak boleh melakukan ini pada seorang gadis!"

Memang ternyata tangan prajurit itu tidak menyentuh bagian bagian tubuhku dengan tidak sopan.

"K-kau tau, suamiku adalah seorang iblis! Jika kalian menyakitiku, kalian pasti akan dihabisi saat itu juga," ucapku dengan nada cepat. "A-ku serius loh!"

Aku tidak berniat mengakui Al sebagai suamiku. Namun kalimat ini harus keluar untuk menggertak mereka.

Delapan pria yang di ruangan ini tetap dengan raut datarnya, profesionalisme yang membuatku geram.

Dan setelahnya, aku justru dibawa ke tempat yang jauh lebih mengerikan. Pembelaanku sama sekali tidak dianggap.

"LEPASKAN! A-AKAN AKU ADUKAN KALIAN PADA PANGERAN IBLIS!

🌙

Bruk!

Aku didorong dengan kasar ke ruang kurungan. Dan setelah itu, terdengar suara pintu terkunci.

Aku langsung membalikkan badan. Ini adalah penjara paling aneh dan mengerikan yang pernah kutemui.

Ada tembok bata hitam tanpa jendela yang memisahkan ruangan ini dengan koridor penjara, sisi kanan dan kiri ruang ini juga terbuat dari tembok dengan komposisi yang sama.

Anehnya, bagian belakang ruangan ini langsung terhubung pada lingkungan luar, lapangan rumput yang sangat luas. Hanya ada jeruji besi kotak kotak yang memisahkan antara ruang kurungan ini dengan hutan di luar. Seperti model kandang hewan buas.

Dan kakiku langsung memijak rumput yang lembab, dan tidak ada obor sama sekali di kurungan ini. Hanya ada jerami di bagian pojok tembok, dekat dinding. Aku sungguh diperlakukan layaknya hewan.

AGRHANA [tamat || terbit]Where stories live. Discover now