Bagian 102 Regu Pembunuh Zombie II

214 45 3
                                    

30 Menit kemudian, Adam, Angga dan 13 pria berlari ke arah truck. Adam kemudian menaiki truck mengikuti 13 pria. "Akhirnya aku merasakan seperti apa itu apel pagi militer." Angga berbicara secara pelan. "Apa kalian baru saja bergabung." Adam melihat pria yang berbicara kepadanya. "Benar, kami berdua baru saja bergabung." Balas Adam.

"Mohon kerjasamanya. Aku Daus pemimpin regu 15." Kata Pria mengulurkan tangannya. "Saya Adam, salam kenal pemimpin regu." Adam menjabat tangan Pria. "Saya Angga pemimpin. Mohon bimbingannya." Angga tersenyum dan menjabat tangan pria.

"Apa semuanya sudah naik." Adam mendengar suara dari depan. "Semuanya sudah naik." Balas Daus. "Broomm." Truck kemudian mulai berjalan. "Pemimpin regu, apa anda manusia evolusi." Tanya Angga. "Benar, aku manusia evolusi." Balas Daus. "Berapa banyak manusia evolusi di regu ini pemimpin." Tanya Angga. "2 Orang aku dan pria yang menyupir truck." Balas Daus.

"Apa syarat menjadi pemimpin regu harus menjadi manusia evolusi." Tanya Adam. "Benar, dan juga harus orang lama dalam militer." Balas Daus melihat Adam. Mendengar balasan Daus Adam mengangguk. "Kita akan pergi ke mana pemimpin." Tanya Adam. "Tentu saja pergi untuk membunuh zombie." balas Daus.

5 Menit kemudian Adam melihat truck berhenti. "Di depan ada puluhan zombie." teriak pria yang menyetir truck. "Semuanya ini saatnya kita untuk membunuh zombie." teriak Daus. "Bunuh zombie." Semua orang berteriak. "Mereka sangat bersemangat kak." Angga berbisik kepada Adam.

Adam dan Angga kemudian turun dari truck mengikuti yang lain. "Semuanya tembak." Semua orang mulai berbaris kemudian menembaki zombie. "Duar." "Duar." "Duar." Adam melihat Daus dan beberapa pria yang mempunyai senjata api mulai menembaki zombie.

"Berhenti." Teriak Daus. Semua pria kemudian menghentikan tembakan. "Hanya tersisa beberapa zombie. Ayo kita bunuh menggunakan senjata tajam." Kata Daus. Adam, Angga dan pria yang lain kemudian berjalan ke arah zombie. "Woaarr." "Slasshh." Adam menebas leher zombie menggunakan pisau yang dia dapatkan setelah bergabung regu pembunuh zombie. "Tidak buruk." Daus melihat Adam membunuh zombie dengan mudah.

Melihat zombie lain hendak mengigitnya. Adam menebas leher zombie. "Crasshh." Adam kemudian menendang zombie. "Bukkk." Zombie terjatuh dan mati. "Kamu sepertinya sudah berpengalam membunuh zombie." Daus melihat Adam. "Saat menuju Surabaya saya membunuh beberapa zombie pemimpin." Balas Adam. "Bukan beberapa tapi ratusan." Gumam Angga di pikiranya saat mendengar Adam berbohong.

Daus mengangguk kemudian berkata. "Semua zombie sudah terbunuh ayo kita naik ke truck dan pergi." "Siap." Teriak semua orang kemudian naik ke dalam truck. Adam melihat mayat zombie kemudian naik ke dalam truck. "Brooom." Truck kemudian mulai berjalan pergi.

"Tolong." "Tolong." Adam mendengar suara teriakan. "Crittt." Truck kemudian berhenti. "Di depan ada seseorang yang minta pertolongan." Kata Pria pengemudi truck melihat wanita yang duduk di tengah jalan. "Aku akan turun dan memeriksanya." Kata Daus kemudian turun dari truck.

Daus kemudian berjalan ke arah wanita yang minta pertolongan. "Apa kamu baik-baik saja." tanya Daus. "Woaarr." Daus melihat zombie tipe kecepatan yang muncul dari balik bangunan. "Zombie tipe kecapatan." Kata Daus dengan serius. "Semuanya turun." Teriak pria pengemudi truck.

"Aahhh." Daus tiba-tiba menjerit melihat lengannya di gigit wanita. "Berengsek." "Duaarr." Daus menembak kepala wanita. "Woaarr." Zombie tipe kecepatan melesat ke arah Daus. "Duar." "Duar." "Duar." Semua orang menembaki zombie tipe kecepatan. "Grrr." Zombie tipe kecepatan kemudian tergelatak di tanah setelah menerima tembakan bertubi-tubi.

"Pemimpin apa kamu baik-baik saja." tanya seorang pria. "Aku telah tergigit." Daus tersenyum. "Apa manusia evolusi juga bisa menjadi zombie, setelah tergigit zombie." tanya Adam. "Aku tidak tahu." Daus menggeleng. "Kita berhenti disini. Jika aku berubah menjadi zombie. Tolong bunuh aku." Daus tersenyum. Semua orang bersedih saat mendengar kata Daus.

ChaosWhere stories live. Discover now