Bagian 15 Kembali Part II

1.9K 274 9
                                    

"Baiklah, ayo masuk ke dalam rumah." Doni tersenyum malu. Ratih dan semua orang mengikuti Doni masuk ke dalam rumah.

Saat ini Adam berdiri di depan pintu rumahnya dan melihat Nina pembantunya membuka pintu. "Adam syukurlah kamu baik-baik saja." Nina menghela nafas. "Bibi ayo buang ketiga mayat ini di jalan." Kata Adam melihat ketiga mayat zombie di depan rumahnya. "Ah, baiklah." Nina mengangguk.

Adam dan Nina mulai mengangkat mayat zombie bersamaan dan membuang di depan jalan rumahnya. Tidak lama kemudian Adam dan Nina selesai membuang tiga mayat zombie. "Hei Adam kenapa kamu tidak meminta bantuanku." Adam melihat Doni dan kedua pemuda mendekat ke arahnya. "Ini hanya tugas kecil." Balas Adam.

Adam melihat dua mobil yang bertabrakan lalu berkata. "Bisakah kamu memindahkan kedua mobil itu, setidaknya 20 meter dari rumah kita." "Baiklah, nanti aku akan menariknya dengan mobilku, kalian berdua nanti bantu aku." Kata Doni melihat kedua pemuda. "Baik." Kedua pemuda mengangguk. Adam mengangguk lalu berjalan kerumahnya diikuti Nina.

"Apa Bibi menemukan hewan lagi saat aku pergi." Tanya Adam masuk ke dalam rumah kemudian duduk di sofa. "Aku menemukan lima semut sebesar jempol tanganku. Tapi aku sudah membunuh semut itu." Balas Nina menutup pintu dan mengkuncinya. "Semut dan nyamuk saja sebesar jempol tangan." Adam menghela nafas.

Adam melihat smartphone specialnya dan melihat tidak ada pesan sama sekali. "Ternyata aku tidak mendapatkan exp dan coin, setelah membunuh puluhan zombie dengan menabraknya." Adam menghela nafas.

Adam memejamkan matanya dan tidak lama kemudian tertidur di sofa. Nina yang keluar dari dapur melihat Adam sudah tertidur. "Adam pasti sangat lelah setelah membantu Doni menjemput adiknya." Nina tersenyum lalu berjalan pergi.

"Tok, tok." Adam yang tertidur terbangun mendengar suara ketukan pintu. Adam mengambil katana dan berjalan menuju pintu. Adam mengintip dari jendela dan melihat Jessica guru sekolah Ratih berdiri di depan pintu.

Adam membuka pintu dan berkata. "Ada apa." "Apa kamu tidak mau menyuruhku duduk terlebih dulu." Jessica tersenyum kecut. "Duduklah." Balas Adam. Jessica mengangguk dan duduk di sofa. Adam kemudian mengkunci pintu. "Bicaralah kenapa kamu kemari." Tanya Adam.

"Dirumah Ratih kekurangan kamar, jadi bisakah aku tidur dirumahmu malam ini. Aku dengar kamu saat ini tinggal berdua dengan pembantumu" Jessica berkata dengan malu. Adam melihat wajah dan tubuh Jessica lalu bergumam pelan. "Jika Nina diberi nilai 6, maka dia diberi nilai 6,5 untuk nilai kecantikan."

"Terserah, kamu bisa tidur di kamar kosong, atau tidur dikamar pembantuku, itupun kalau pembantuku mau tidur berdua." Kata Adam. "Tidur di kamar kosong tidak masalah buatku." Balas Jessica. "Bibi, antar Jessica ke kamar kakakku." Teriak Adam. "Baik." Jawab sebuah suara.

"Ikut aku." Kata Nina melihat Jessica. Jessica mengangguk dan mengikuti Nina. Melihat kedua wanita pergi Adam bergumam. "Benar, aku khawatir dengan kondisi kakakku di luar kota, sayang sekali nomornya tidak aktif dari kemarin." Adam menghela nafas.

ChaosWhere stories live. Discover now