Bagian 41 Bertemu penjahat

1.3K 151 1
                                    

"Baiklah, kemasi barang-barangmu bu. Kita akan berangkat." Kata Adam. "Ahh, kita berangkat sekarang juga." Novi terkejut. "Tidak, kita berangkat tahun depan." Adam tertawa. "Baiklah, aku akan kemasi barang-barangku." Novi masuk ke dalam kamarnya.

Tidak lama kemudian Novi telah selesai berkemas. "Baiklah. Ayo berangkat." Kata Adam kemudian diikuti Bunga, Edi dan Intan. Melihat Adam yang perkataannya ditaati Novi bergumam. "Dulu dia sangat nakal, sekarang dia menjadi seorang pemimpin." Novi tersenyum dan mengikuti Adam.

"Beruntung sekali mobilmu cukup untuk 5 orang pak." Kata Adam melihat Novi yang telah duduk di dalam mobil. "Ya, aku juga beruntung memiliki mobil yang bisa dinaiki banyak orang." Balas Edi tersenyum.

Saat dalam perjalanan Adam selalu menembak zombie yang dia temui. "Aku telah menghabiskan 1 dus yang berisi 25 peluru." Kata Adam membuka 1 dus peluru yang baru. "Adam dari mana kamu mendapatkan pistol." Tanya Novi. "Aku mengambilnya di mobil polisi beberapa hari yang lalu." Balas Adam bohong. "Dasar pembohong." Intan bergumam pelan.

"Critt." Tiba-tiba Edi menghentikan mobilnya. "Astaga." Adam terkejut dengan yang dilihatnya. "Apa semua zombie berkumpul disini." Tanya Bunga dengan badan gemetar. "Aku tidak tahu, setidaknya jumlah zombie pasti ribuan." Balas Edi dengan gugup. "Cepat putar balik pak, sebelum mereka tahu." Kata Adam dengan ekspresi buruk. "Aku tahu." Edi mengangguk dan mulai memutar.

"Ahh, ada beberapa zombie yang berlari ke arah kita." Teriak Novi. "Tenang, aku akan menghadapinya jika mendekat." Kata Adam dengan wajah serius. "Wrooom." Edi menancap pedal gas dan mulai menjauh dari kawanan zombie. "Fiuuhh, kita berhasil lolos." Bunga, Intan dan Novi menghela nafas.

"Rencana kita untuk pergi ke kota Surabaya di batalkan untuk saat ini." Kata Adam dengan ekspresi jelek. "Oke. Aku ingin tahu kemana para zombie itu pergi." Kata Edi. "Aku tidak tahu, mungkin mereka ingin menyerang tempat manusia berevolusi berkumpul." Balas Adam.

"Eh, apakah zombie mengincar manusia yang berevolusi." Tanya Novi. "Benar, mereka mengincar manusia yang berevolusi. Saat kita dirumah Adam, ratusan zombie dan 3 zombie evolusi menyerang sebuah rumah di depan lokasi kita." Balas Intan. Novi terkejut dengan kata Intan.

"Adam di depan ada beberapa orang yang menghadang kita." Kata Edi. "Hmm, berhenti pak. Aku ingin tau apa mau mereka. Kalian para perempuan jangan turun." Kata Adam. "Baik." Bunga, Intan dan Novi menjawab.

"Cepat turun." Kata seorang pria berteriak. Adam menaruh pistol di sakunya dan keluar dengan membawa pedang di tangannya. "Suruh semua orang turun." Kata pria berkaos hitam. "Jika kami menolak, apa yang ingin kamu lakukan." Balas Adam. "Hehe." Pria berkaos hitam tertawa, kemudian seorang pria tiba-tiba ada di belakang Adam, dengan mengarahkan senjata tajam dilehernya.

"Sangat cepat, aku bahkan tidak sempat menghunus pedangku." Adam bergumam dengan ekspresi buruk. "Cepat jatuhkan pedangmu." Kata seorang pria yang mengarahkan senjata tajam ke leher Adam. Adam menghela nafas dan melemparkan pedangnya ke tanah.

"Apa kamu masih menolak, bukan hanya kaeala kamu terpotong tapi dia juga akan mati." kata pria berkaos hitam. Kemudian semua orang mengarahkan pistol ke Edi. "Ini buruk, jika seorang dibelakangku seorang evolusi pasti dia juga seorang evolusi. Terlebih lagi mereka memiliki pistol." Gumam Adam dipikirannya.

ChaosWhere stories live. Discover now