Bagian 45 Pertempuran III

1.1K 135 1
                                    

"Aku yakin mereka akan kehabisan peluru." Kata Adam kemudian mulai menembak dari Jendela. "Duar, duar." "Duar, duar." Baku tembak pun terjadi.

Jika ada seseorang yang melihat aksi Adam saat ini. Mereka pasti akan bilang bahwa aksi Adam, mirip seorang polisi yang baku tembak dengan seorang penjahat seperti di film-film.

Beberapa menit kemudian Adam melihat pihak musuh sudah berhenti menembak. "Pasti mereka kehabisan peluru." Kata Adam kemudian berjalan dengan pelan ke dalam bangunan. "Ceepp." "Argghhh." Adam melihat sebuah pisau yang menusuk bahu kirinya.

"Hahaha, bisa menghindari peluru. Tapi tidak bisa menghindari pisau yang kulempar." Pria berkaos hitam tertawa. "Hehe, menyerahlah. Kamu tidak akan menang melawan kami." Seorang pria tertawa.

"Sombong, selama aku punya pistol. Kalian tidak akan menang." Kata Adam menggertakan gigi kemudian membidik pria berkaos hitam. "Ehh." Pria berkaos hitam dengan dua pria disampingnya terkejut mendengar kata Adam.

"Apa kamu tidak kehabisan peluru." Tanya pria berkaos hitam. "Huh, kamu meremehkan persediaan peluruku." Adam mencibir kemudian menembak pria. "Duar." "Ughh." Pria berkaos hitam mengerang kesakitan saat bahunya tertembak.

"Kakak." "Beraninya kamu menembak kakak." Teriak dua pria disamping pria berkaos hitam. "Huh, seharusnya kalian sadar akan posisi saat ini." Adam mencibir kemudian mulai menembaki kedua pria. "Duar, duar." "Duar, duar."

Adam berhenti menembak setelah melihat kedua pria jatuh di lantai. "Apa kamu berani melawanku tanpa pistol." Kata pria berkaos hitam menatap Adam. "Huh, aku bodoh jika menyetujui tantanganmu. Saat melempar pisau, aku tahu bahwa kamu manusia evolusi tipe kekuatan." Balas Adam.

"Rupanya kamu sudah tahu ya." Pria berkaos hitam mencibir kemudian tiba-tiba melempar sebuah pisau dengan sangat cepat. "Sial." "Cepp." Adam tidak sempat menghindar dan perutnya tertusuk pisau. "Haha, sungguh bodoh." pria berkaos hitam tertawa melihat Adam yang perutnya tertusuk pisau.

"Aahhh." Adam berteriak dan mencabut kedua pisau yang tertancap di bahu dan perutnya. "Aku tidak akan mati, jika hanya tertusuk dua pisau." Adam terengah-engah dan mengusap darah yang keluar dari mulutnya.

"Mencari kematian." Pria berkaos hitam marah kemudian mulai melempar pisau sekali lagi ke arah Adam. Namun kali ini Adam bisa menghindari pisau karna reflek yang cepat.

"Temui penciptamu." Kata Adam tersenyum kemudian membidik pria berkaos hitam. Namun Adam melihat pistol kehabisan peluru. "Hahaha, pelurumu sudah habis. Ini kesempatanku." Pria berkaos hitam tertawa dan berlari ke arah Adam.

Adam mengambil pedang katana di punggungnya kemudian berlari ke arah pria berkaos hitam. "Slasshh." "Buukk." Adam berhasil menebas badan pria, namun Adam juga terkena pukulan di perut dan terlempar sejauh 5 meter.

"Ahhh. Dasar berengsek." Pria berkaos hitam meraung kesakitan saat dirinya terluka akibat tebasan pedang Adam. "Uhuk. Matilah berengsek." Adam batuk darah kemudian mengisi pistol dengan peluru dan menembak pria berkaos hitam.

ChaosWhere stories live. Discover now