Bagian 31 Melawan Zombie Evolusi

1.5K 193 1
                                    

"Critt." Tiba-tiba Edi menghentikan mobilnya. "Itu." Adam melihat zombie berkulit biru dengan cakar yang tajam. Zombie berkulit biru melihat ke arah Mobil yang dikendarai Adam kemudian melesat dengan cepat. "Mundur, dia pasti zombie evolusi tipe kecepatan." Teriak Adam. Edi kemudian memundurkan mobil.

"Centarrr." Zombie berkulit biru memecahkan kaca mobil dengan cakarnya. "Ahhh." Intan berteriak panik. "Berengsek." Adam kemudian menghunus katana ke zombie. "Wush." Zombie berkulit biru melompat mundur menghindari serangan Adam.

"Cepat kalian berdua pergi, aku akan menghadapinya." Teriak Adam kemudian turun dari mobil. "Baiklah, aku serahkan zombie itu padamu." Edi memutar mobilnya kemudian mulai menjauh dari Adam.

"Kakek kenapa kamu meninggalkan Adam." Teriak Intan marah. "Dia mempunyai rahasia, yang tidak ingin ditunjukan kepada kita." Balas Edi kemudian mengingat bagaimana Adam memunculkan bazoka saat melawan monyet bermutasi. Edi tidak bertanya hal itu kepada Adam. Karna Edi menebak itu adalah keahlian khusus Adam.

Setelah Edi dan Intan Pergi, Adam secepat kilat membuka aplikasi shop di smartphone specialnya, dan membeli 2 bazoka seharga 40 coin. "Aku mempunyai 500 coin, membeli dua bazooka tidak masalah." Beberapa detik kemudian smartphone special mengeluarkan cahaya putih, dan dua bazoka muncul di depan Adam.

"Woar." Seakan tahu bahwa Adam ingin menggunakan bazoka, zombie evolusi tipe kecepatan melesat ke arah Adam. "Cepat." Adam terkejut melihat kecepatan zombie kemudian secara reflek melompat ke samping. "Crash." Adam melihat pakaiannya robek terkena cakaran zombie.

"Fiuh, untung hanya pakaianku saja." Adam menghela nafas melihat dirinya tidak terluka. Adam Kemudian mengayunkan pedang ke arah zombie. Zombie dengan mudah mengelak serangan Adam. "Aku tidak bisa mengenainya." Adam depresi melihat serangan pedangnya selalu gagal.

"Woar." Melihat zombie melesat ke arahnya Adam menghembuskan nafas kemudian mengayunkan pedang ke depan. "woar." Zombie dengan cepat mengelak dan melompat mundur. "Kena kau." Melihat zombie berjarak 20 meter darinya, Adam mengambil bazoka kemudian membidik zombie.

"Boom." Bazoka mengenai zombie. "Uhuk." "Uhuk." Adam terbatuk saat menghirup debu akibat ledakan bazoka. "Aku beruntung memiliki reflek bagus. Terlebih lagi aku tidak akan berani membidik target yang jaraknya kurang dari 10 meter." Kata Adam melihat dampak bazoka dan mayat zombie yang hancur.

"Ting." Adam mendengar suara. "Itu pasti pesan pemberitahuan masuk." Adam menebak. Adam kemudian berbalik dan melihat sebuah mobil yang mendekat ke arahnya. "Adam." Adam tersenyum melihat Intan melambai ke arahnya. "Dasar. Lama-lama aku bisa menyukainya." Adam tersenyum.

"Hahaha, aku yakin kamu pasti bisa mengalahkan zombie itu." Edi tertawa kemudian menepuk bahu Adam. "Adam apa kamu baik-baik saja." Kata Intan khawatir. "Aku baik-baik saja Intan." Adam tersenyum.

"Oh, apa kamu memakai kedua bazoka itu." Tanya Edi melirik bazoka yang tergeletak di tanah. "Aku hanya memakai satu." Kata Adam kemudian mengambil bazoka yang tidak dia gunakan. "Adam dari mana kamu mendapat bazoka ini." Intan menyentuh bazoka yang tergeletak di tanah.

"Rahasia." Adam tersenyum. "Huh, baiklah jika kamu ingin merahasiakannya dariku." Intan cemberut. "Baiklah, mengapa kita mengobrol di mobil saja." Kata Edi. "Benar, aku takut zombie seperti tadi akan muncul lagi." Kata Adam kemudian masuk ke dalam mobil dengan membawa bazoka.

ChaosWhere stories live. Discover now