Bagian 53 Pergi Ke Kota Lain

1.1K 133 1
                                    

"Terimakasih sudah mengobatiku." Kata Adam kepada Novi."Aku hanya membersihkan dan memperban bagian yang luka. Benar apakah badanmu tidak bermasalah, aku takut gigitan dan cakaran anjing bermutasi menularkan virus serta racun." Balas Novi khawatir. "Emm, kurasa cakaran dan gigitan anjing bermutasi itu tidak beracun dan menularkan virus. Buktinya aku baik-baik saja sekarang." kata Adam melihat seluruh tubuhnya.

"Syukurlah kalau begitu." Novi tersenyum. "Baiklah, ayo kita pergi. Aku takut bau darah akan menarik perhatian hewan mutasi lainnya dan para zombie." kata Adam mengambil katana dan Pistol, lalu berjalan pergi diikuti Novi dibelakangnya.

Tidak lama kemudian Adam dan Novi tiba di sebuah rumah. Adam lalu menyalakan senter yang dia beli dari aplikasi shop saat perjalanan. "Aku akan memeriksa rumah ini. Kamu tunggu disini." Adam memberikan senter lain kepada Novi. "Baik." Kata Novi mengambil senter.

Adam kemudian mulai memeriksa seluruh bagian rumah. "Sepertinya rumah ini juga kosong." Kata Adam setelah memeriksa seluruh ruangan dan tidak menemukan seseorang, serta zombie. "Oh, apa dia pemilik rumah ini. Dia cantik." Adam melihat sebuah foto seorang perempuan.

Adam kemudian berjalan ke arah Novi yang sedang duduk di ruang tamu. "Ada tiga kamar kosong, kamu ingin menggunakan yang mana." Tanya Adam. "Emm, tidak bisakah kita tidur di sofa ini saja." Kata Novi. "Baiklah kalau begitu." Balas Adam. Adam tahu bahwa Novi takut tidur sendirian.

"Adam apakah kamu tidak merasa sakit saat berjalan." Kata Novi bertanya. "Aku jelas merasakan sakit, tapi aku menahannya." Adam tersenyum. Novi hanya bisa cemberut mendengar kata Adam. Novi tidak bisa menyalahkan Adam. Jika Adam tidak berjuang melawan anjing bermutasi, mungkin dirinya sudah di serang anjing bermutasi.

Beberapa jam telah berlalu saat ini Adam sedang menatap langit. "Kenapa kamu melihat langit." Tanya Novi. "Aku khawatir kepada orang tua dan kakaku. Terakhir kali aku mengabari orang tuaku sebelum aliran listrik dan sinyal dimatikan." Adam menghela nafas. "Aku berharap orang tuamu baik-baik saja, jadi jangan sedih Adam." Novi menghibur Adam. "Benar, Mereka pasti baik-baik saja." Adam mengangguk.

Keesokan harinya Adam dan Novi berdiri di luar rumah. "Aku merasa jauh lebih baik, setiap kali memakan steak yang kamu berikan." Novi merentangkan tangannya. "Kamu tidak akan pernah menemukan steak itu di restoran manapun." Balas Adam. "Aku tahu." Novi mengangguk.

Adam kemudian berjalan diikuti Novi dibelakangnya. "Bruum." Adam menoleh kebelakang dan melihat dua mobil yang sedang melaju ke arahnya. "Apakah mereka penjahat." Novi gugup dan menarik pakaian Adam. Novi masih trauma akibat kejadian beberapa hari lalu.

Kedua mobil berhenti di depan Adam. "Apa kalian ingin ikut, tapi ingat tidak ada sesuatu yang gratis." Kata seorang pria tersenyum. "Maaf, aku tidak tertarik ikut dengan kalian." Balas Adam. "Lalu bagaimana denganmu nona, apa kamu mau ikut dengan kami." Pria tersenyum dan menatap ke arah Novi. "Tidak, terimakasih." Novi menolak.

Melihat ajakannya ditolak pria tersenyum. "Hehe, kalian berdua beruntung dan bernasib sial. Kalian beruntung karna tidak menjadi manusia evolusi, dan menjadi target para zombie. Kalian bernasib sial karna suatu saat akan sadar, dunia telah berubah. Dimana yang kuat berkuasa dan yang lemah ditindas." Kata pria. "Brumm." Adam dan Novi kemudian melihat dua mobil pergi.

"Yang kuat berkuasa dan yang lemah ditindas, kutipan yang cukup menarik. Tapi aku tidak akan takut. Seseorang yang meremehkanku, akan bernasib sial." Gumam Adam. "Adam jangan dipikirkan, negera kita punya hukum." Kata Novi. "Tapi hukum mungkin tidak berlaku lagi setelah perubahan dunia terjadi." Balas Adam.

Tidak lama kemudian Adam dan Novi menemukan sebuah motor yang bisa dikendarai. "Akhirnya kita menemukan motor yang bisa kita pakai." Novi tersenyum melihat kunci yang masih tertancap di motor. "Ayo pergi." Kata Adam duduk di motor. "Baik." Novi duduk dan memegang pakaian Adam. Melihat Novi sudah siap, Adam mulai menghidupkan mesin dan mengendarai motor. 

9

ChaosWhere stories live. Discover now