Bagian 85 Invasi Zombie

869 102 4
                                    

Merasa tidak yakin bahwa ular telah mati, Adam kemudian melihat tangannya dimana sebuah smartphone yang tiba-tiba muncul. Beberapa detik kemudian smartphone berbunyi dan Adam melihat satu pesan masuk "Kill ular hijau exp +16, coin +160." Adam mengangguk melihat isi pesan dan berjalan masuk ke dalam mobil.

"Kak Adam apa ular itu mati." tanya Anggi melihat ular yang tergeletak di tanah. "Ular itu sudah mati." Balas Adam. "Kak, kenapa banyak sekali ular yang kita temui." Tanya Angga. "Aku tidak tahu, mungkin para ular keluar untuk mencari mangsa." Balas Adam. "Kita akan berhenti di sebuah rumah untuk makan siang." Kata Adam menyalakan mesin mobil dan mulai menyetir. "Baik." Kedua saudara kembar dan Merry mengangguk mendengar kata Adam.

Beberapa menit setelah Adam pergi, dua zombie tiba-tiba muncul di dekat mayat ular yang terbunuh oleh Adam. Zombie berkulit putih melompat dari punggung zombie evolusi tipe kecepatan dan mendekat ke arah mayat zombie.

Zombie berkulit putih menyentuh mayat zombie dan mengendusnya. Kemudian zombie berkulit putih berjalan ke arah mayat ular dan menyentuh darahnya. Zombie berkulit putih kemudian naik ke punggung zombie evolusi tipe kecepatan dan mulai berkata. "Woar, woar." Zombie evolusi tipe kecepatan kemudian berlari dengan sangar cepat ke arah Adam pergi.

Saat ini Adam telah tiba di sebuah rumah kosong dan bersantai di sebuah sofa. "Aku harap di rumah ini tidak ada ularnya." Kata Adam minum sebotol air. "Glek, glek." "Adam jangan menakuti kami." Merry mencubit tangan Adam. "Haha, aku hanya bercanda." Adam tertawa. Angga dan Anggi tersenyum mendengar kata Adam. Lelucon yang dibuat Adam tidak lucu sama sekali.

"Kak Adam dan Kak Merry tunggulah disini, aku bersama Angga akan membuat mie." Kata Anggi menyeret Angga ke dapur untuk menemaninya membuat mie. Adam tersenyum melihat tingkah kedua saudara kembar.

"Adam apa kita masih jauh untuk sampai ke Sidoarjo." Tanya Merry. "Jika kita tidak berhenti selama perjalanan. Mungkin hanya butuh setengah jam untuk sampai ke Sidoarjo." Balas Adam. "Memangnya kenapa." Kata Adam. "Tidak apa-apa aku hanya bertanya." Merry menggeleng.

Adam tersenyum kemudian berkata. "Bagaimana kondisimu sekarang." "Aku sudah pulih total setelah makan steak yang kamu terus beri." Balas Merry. Adam tersenyum mendengar kata Merry. Adam awalnya khawatir Merry mengalami gagar otak setelah terjatuh dari sepeda akibat serangan zombie evolusi tipe kecepatan.

Waktu perlahan berlalu dan Adam selesai makan mie yang dibuat Anggi. "Aku kenyang." Kata Adam menggosok perutnya. "Akan aneh jika kak Adam tidak kenyang setelah menghabiskan 3 bungkus mie instan." Kata Anggi. Dirinya dan Merry menghabiskan 1 bungkus mie instan, Angga menghabiskan 2 mie instan dan Adam menghabiskan 3 mie instan.

"Woarr." Adam dan yang lain mendengar suara yang sangat tidak asing. "Zombie." kata Adam, Merry dan kedua saudara kembar secara bersamaan. Adam kemudian mulai berjalan ke arah jendela dan mulai mengintip.

"Oh, tidak." Kata Adam setelah melihat zombie di jalan. Adam melihat ada 5 zombie evolusi satu zombie berkulit putih, 2 zombie tipe kecepatan dan 2 zombie tipe kekuatan. Adam juga menebak jumlah zombie biasa melebihi seratus.

"Kak Adam kenapa kamu terkejut, apa kali ini kita menemui beberapa zombie evolusi." Angga bercanda kemudian mulai melihat ke jendela. "Ahhh, ini tidak mungkin kan." Angga terkejut melihat 4 zombie evolusi dan banyak zombie biasa yang sedang berkumpul di depan rumah yang mereka tempati.

ChaosDonde viven las historias. Descúbrelo ahora