Bagian 52 Melawan Anjing Bermutasi

1.1K 133 0
                                    

Adam dan Novi berjalan ke arah jendela untuk melihat apa yang sedang terjadi. Adam terkejut melihat puluhan mobil polisi dan tentara yang lewat. "Kemana mereka pergi." Tanya Novi heran. "Aku tebak Polisi dan tentara meninggalkan kota ini." Balas Adam dengan ekspresi buruk. "Ahh, kemudian kota ini tidak ada yang menjaga." Novi terkejut.

"Benar, mungkin polisi dan tentara sudah menyerah untuk melindungi kota ini, dan fokus melindungi kota lain." Kata Adam. Novi terdiam mendengar kata Adam. "Baiklah, besok pagi kita akan meninggalkan kota ini." Kata Adam. "Baik." Novi mengangguk.

1 jam kemudian Adam sedang berdiri dan mengintip dari jendela. "Adam kenapa kamu selalu melihat jendela dari tadi." Tanya Novi heran. "Aku baru saja menemukan makanan anjing, sedangkan dirumah ini, tidak ada mayat anjing." Balas Adam. "Mungkin pemilik rumah ini sudah pergi dengan membawa anjingnya." Balas Novi.

"Sepertinya tebakanku benar." Kata Adam dengan ekspresi buruk melihat beberapa anjing yang mendekat ke arahnya. "Guukk, guukk." Para anjing mulai menggongong dan berlari ke arah pintu. "Novi cepat sembunyi." Teriak Adam kemudian berlari menjauh dari pintu. "Baik." Novi mengangguk dan bersembunyi di balik lemari.

"Bruak." Adam melihat pintu yang roboh karna di dorong oleh anjing. "Guk, guk." Para anjing menggongong melihat Adam. "Mendekatlah, dan kalian akan mati." kata Adam serius dengan memegang pedang katana.

"Grrr." Seakan sadar akan provokasi Adam. Tiba-tiba perubahan terjadi pada para anjing. "Anjing berkepala dua." Kata Adam dengan ekspresi serius melihat semua anjing menumbuhkan kepala lain. Sementara Novi ketakutkan melihat anjing tiba-tiba memiliki dua kepala.

"Ggrrr." Salah satu anjing melesat ke arah Adam. "Cepat." kata Adam melihat kecepatan anjing dan secara reflek menghindari ke samping. "Guukk." Anjing lain melompat ke arah Adam. "Kalian meremehkanku." Adam menebas ke arah anjing. "Slaassh." Adam memotong badan anjing menjadi dua bagian.

"Uuu, uuu." Anjing yang badannya terpotong kejang kemudian mati. "Guukk, guukk." Seakan tahu bahwa salah satu temannya dibunuh. Para anjing yang tersisa melesat ke arah Adam." Oh, tidak." Kata Adam kemudian mulai melompat ke belakang.

"Slasshh." "Ahhh." "Adam!!" Novi berteriak ketika melihat dada Adam terkena cakaran anjing. "Ggrrr." Para anjing melihat ke arah Novi. "Kalian seharusnya fokus denganku." Adam marah dan mulai menembak para anjing. "Duuaarr, duuaarr." "Guukk guukk." Salah satu anjing melompat ke arah Adam. "Mencari kematian." "Slasshh." Adam menebas kepala anjing yang melompat ke arahnya.

"Hehe, kalian akan mati." kata Adam menyeringai kemudian mulai berlari ke arah kawanan anjing seperti orang gila. "Slasshh." "Crasshh." "Ahhh." "Adam." Novi mulai menangis melihat Adam yang terkena banyak cakaran dan gigitan para anjing.

Beberapa menit kemudian Adam terengah-engah dengan badan penuh luka di sekujur tubuhnya. "Adam, Badanmu." Novi menangis melihat badan penuh luka Adam. "Ini bukan masalah besar." Kata Adam tersenyum kemudian pingsan. "Ahh, Adam." Novi panik melihat Adam tiba-tiba kehilangan kesadaran.

Setelah memastikan Adam hanya pingsan, Novi menghela nafas. Novi kemudian mulai membaringkan Adam di sofa dan melepaskan pakaian Adam yang penuh dengan darah. Novi kemudian mulai mengobati luka Adam.

"Uuhh." Adam tiba-tiba tersadar dan melihat badannya penuh perban. "Sudah berapa lama aku pingsan." Tanya Adam kepada Novi disampingnya. "Hanya beberapa menit, setelah aku mengobati lukamu." Balas Novi. "Apakah ketika staminaku habis, aku akan pingsan." Adam mulai menebak.

Chaosजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें