Bagian 49 Pelampiasan II

1.3K 145 1
                                    

"Adam aku turut bersedih atas meninggalnya Bunga dan Intan." Kata Novi tiba-tiba menangis. "Sudahlah, meski kita berdua bersedih. Bunga dan Intan tidak akan hidup kembali." Kata Adam menghela nafas kemudian berdiri.

"Adam kamu mau kemana. Jangan tinggalkan aku sendiri." Kata Novi melihat Adam yang berdiri dan hendak membuka toko. Mendengar kata Novi, Adam berhenti membuka toko kemudian berjalan menuju Novi dan mencium bibirnya. "Emm." Novi terkejut Adam tiba-tiba menciumnya sekali lagi.

1 jam kemudian Adam melihat Novi yang sedang tidur. "Apa aku menjadikan dirinya hanya sebagai objek pelampiasan nafsuku saja." Gumam Adam dipikirannya. "Tentu tidak, itu sebagai imbalan karna aku memberinya steak hewan bermutasi. Serta aku yang merawatnya saat dia terluka." Gumam Adam mengingat dia melampiaskan nafsunya kepada Novi beberapa menit lalu.

"Adam kumohon jangan tinggalkan aku, maaf jika aku sudah terlalu tua untukmu." Adam terkejut mendengar kata Novi. "Apa dia bermimpi tentangku." Adam melihat Novi yang masih tertidur. "Yakinlah, aku tidak akan meninggalkanmu. Jika kamu tidak mengkhianatiku." Kata Adam kemudian berbaring di samping Novi dan mulai memejamkan matanya.

Keesokan harinya Adam sedang duduk bersama Novi disampingnya. "Bagaimana dengan tubuhmu." Tanya Adam setelah menghabiskan setengah steak hewan bermutasi yang baru saja dia beli. "Aku merasa tubuhku membaik, dan tidak masalah untuk berjalan." Novi bersemangat merasakan dirinya semakin baik setelah memakan steak yang diberikan Adam padanya.

"Bagus jika begitu." Adam mengangguk. "Adam dari mana kamu mendapatkan steak yang luar biasa itu." Tanya Novi. "Oh, apa kamu sangat penasaran." Balas Adam tersenyum. "Jika kamu tidak ingin memberi tahu tidak masalah." Balas Novi. "Nanti kamu akan tahu sendiri." Adam tersenyum.

"Aku akan kembali ke bangunan itu, kemudian mengubur mayat Bunga dan Intan. Apa kamu ingin ikut." Tanya Adam. "Aku ikut." Novi mengangguk. "Baiklah kalau begitu." Balas Adam lalu membuka toko, dan berjalan ke arah bangunan dengan Novi disampingnya.

Tidak lama kemudian Adam dan Novi tiba di depan bangunan."Ledakan bom itu sangat dasyat." Kata Novi melihat semua kaca bangunan pecah. "Benar, gelombang kejut dari bom juga sangat berbahaya bagi manusia." balas Adam kemudian masuk ke dalam bangunan diikuti Novi.

Adam dan Novi naik ke lantai dua kemudian memasuki ruangan. Saat memasuki ruangan Adam dan Novi terkejut dengan yang mereka berdua lihat. Adam mengepalkan tangannya saat melihat hanya ada beberapa potongan kain, serta bekas darah yang sudah mengering.

"Apa mayat Bunga dan Intan di makan oleh zombie." Novi mulai menangis saat membayangkan kedua mayat Bunga dan Intan dimakan oleh zombie. "Aku tidak tahu." Adam berjalan ke arah potongan kain yang tersisa dan mengambilnya.

"Ayo kita pergi." Kata Adam meninggalkan ruangan diikuti Novi dibelakangnya. "Adam kita akan pergi kemana." Tanya Novi melihat Adam tidak berjalan menuju toko. "Pertama-tama aku akan mencari kendaraan yang masih ada kuncinya, dan pergi meninggalkan kota ini." Kata Adam. Novi mengangguk kemudian mengikuti Adam.

Adam dan Novi mulai mengecek setiap kendaraan yang mereka temui. "Sepertinya kita harus berhenti mencari." Kata Adam cemberut melihat kendaraan yang berbaris di jalan, namun tidak ada satu sekali pun kunci yang masih tertancap. "Kurasa juga begitu." Novi menghela nafas.

ChaosNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ