Bagian 19 Ratih Sakit

1.8K 244 3
                                    

"Uuhh, tidak kusangka aku bisa tidur dengan nyaman meski situasi sedang berbahaya." Adam melihat dia tertidur pulas dengan Jessica yang masih tertidur disampingnya. "Ini masih jam 6 pagi." Adam melihat jam di smartphone specialnya." "Kamu sudah bangun." Jessica membuka matanya saat melihat Adam duduk di kasur.

"Benar, jika nanti kamu bertemu dengan yang lain. Jangan bilang kita tidur bersama." Balas Adam. "Aku tahu, terlebih lagi kita tidak melakukan apapun." Adam mengangguk. "Bagus." Adam mengangguk.

Adam keluar dari kamar diikuti Jessica dibelakangnya. "Apa kamu bisa memasak." Tanya Adam. "Bisa." Balas Jessica mengangguk. "Bisakah kamu membuat sarapan untuk kita makan." Balas Adam. "Tentu, tapi kamu harus menemaniku saat berada di dapur. Aku takut semut-semut akan datang." Jessica merinding. "Baiklah." Adam mengangguk.

Adam dan Jessica berjalan ke arah dapur. Adam melihat mayat Nina yang tergeletak di lantai. "Apa kamu tidak ingin memindahkan dia." Tanya Jessica. "Setelah kita selesai sarapan, aku akan meminta bantuan doni dan dua muridmu, untuk mengubur mayat Nina dibelakang rumah." Balas Adam. Jessica mengangguk kemudian membuka lemari es dan mengambil beberapa telur dan sayuran.

1 jam kemudian Adam dan Jessica berada di ruang makan. "Baiklah, jangan lupa buang sisa makanan di tempat sampah dan bersihkan piring." Kata Adam. "Uuhh, baiklah." Jessica cemberut. Adam melihat Jessica yang sedang membersihkan piring bergumam. "Aku terbiasa memerintah, padahal dia bukan pembantuku."

Tidak lama kemudian Jessica selesai membersihkan piring. "Ayo ke rumah Ratih." Kata Adam mengambil pedang katana. "Ayo." Balas Jessica. Adam dan Jessica kemudian keluar rumah. Saat keluar rumah, Adam melihat satu zombie berlari ke arahnya. "Cari mati." Adam menarik katana kemudian menebas leher zombie. "Slasshh." Kepala zombie terjatuh di tanah.

"Ayo." Kata Adam melihat Jessica yang ketakutan. "Baik." Jessica mengangguk dengan gugup dan mengikuti Adam.

"Tok, tok." "Don, ini aku Adam. Cepat buka pintu." Teriak Adam. "Tunggu." Tidak lama kemudian Adam melihat seorang perempuan membuka pintu. Adam mengenal perempuan yang tidak lain adalah Katrine. Gadis sekolah yang paling cantik menurut Adam.

"Halo Katrine, dimana Doni." Kata Adam tersenyum memasuki rumah diikuti Jessica. "Halo kak Adam. Kak Doni sedang menemani Ratih yang sedang demam." Balas Katrine kemudian mengkunci pintu.

"Oohh, apa Ratih sakit." Jessica terkejut. "Benar Bu Jessica, Ratih tiba-tiba demam sejak tadi pagi." Balas Katrine. "Antar kami berdua melihat Ratih." Kata Adam. "Ikuti aku kak Adam, bu Jessica." Balas Ratih kemudian berjalan diikuti Adam dan Jessica.

Tidak lama kemudian Adam, Jessica dan Ratih tiba di kamar. "Oh, tidak kusangka semuanya berkumpul disini." Kata Adam melihat 8 orang berkumpul diruangan, termasuk Ratih yang terbaring di kasur.

"Oh, Adam rupanya itu kamu." Kata Doni melihat Adam. "Apa Ratih baik-baik saja." Adam berjalan ke arah Ratih yang sedang terbaring di kasur. "Seluruh badannya tiba-tiba sangat panas sejak tadi pagi." Doni cemberut. "Sangat panas." Kata Adam terkejut saat menyentuh dahi Ratih.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang