Bagian 76 Jawaban

979 113 2
                                    

"Kak Adam, masih ada beberapa makanan yang tersisa." Kata Angga saat menemukan beberapa bungkus mie instan dan snack. "Berikan setengah makanan kepadanya." Kata Adam. "Baik." Angga menaruh setengah makanan di kantong plastik dan memberikan ke Ratih.

"Terimakasih." Kata Ratih saat menerima makanan dari Angga. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu." Kata Adam saat melihat Ratih hendak pergi. "Apa." Balas Ratih. "Seperti apa bau tubuh manusia evolusi dan manusia biasa" Tanya Adam. "Oh, aku lupa kamu tidak mengetahuinya. Karena cuma manusia evolusi yang bisa membedakan bau manusia biasa dan seorang evolusi." Ratih tersenyum.

"Baiklah, tidak perlu bertele-tele." Kata Adam. "Baiklah, karena kamu sangat penasaran dengan bau tubuhmu sendiri aku akan memberitahunya." Balas Ratih melihat Adam. "Manusia biasa tidak memiliki bau tubuh, sementara kami manusia evolusi memiliki bau tubuh seperti aroma bermacam-macam bunga." Lanjut Ratih. "Lalu bagaimana bau zombie." Balas Adam. "Zombie memiliki bau yang busuk." Kata Ratih.

"Huh, meski aku tahu kalau zombie berbau busuk." Kata Adam. "Jika kamu tahu mengapa masih bertanya. Tapi manusia biasa hanya bisa mencium bau busuk zombie dari dekat. Berbeda dengan kami manusia evolusi, kami manusia evolusi bisa mencium bau busuk zombie dalam jarak 10 meter." Balas Ratih. "Eh, begitu jauh." Adam terkejut dengan jawaban Ratih.

"Baiklah, apa kamu tidak ingin bertanya lagi." Tanya Ratih. "Tidak." Adam menggeleng. "Jika begitu aku pergi." Balas Ratih kemudian mulai berlari dengan sangat cepat. melihat Ratih yang sudah pergi Angga berkata. "Kak Adam sepertinya hubunganmu dengannya tidak akrab untuk seorang tetangga."

"Benar, kami adalah tetangga yang buruk. Bahkan aku hampir memotong lengan saudaranya." Kata Adam mengingat dia sangat marah, saat mengetahui makanannya di curi oleh Ratih dan kelompoknya. "Ehh." Angga terkejut dengan jawaban Adam. Adam tersenyum melihat Angga yang terkejut dan bergumam. "Dia telah berubah, dia bukan Ratih manja yang dulu aku kenal."

Sementara itu Ratih tiba-tiba berhenti berlari dan menoleh kebelakang. "Sepertinya dia masih membenciku karena kejadian itu." Ratih mengingat saat Adam benar-benar marah mengetahui makanannya di ambil oleh kakak dan teman-temannya. "Tapi dia juga tidak mengerti kondisi kami saat itu, terlebih lagi kakak dan teman-temanku sudah mati." Ratih mengepalkan tangannya mengingat saat kakaknya digigit oleh zombie.

"Zombie itu, aku akan membunuhnya." Ratih mengigit bibirnya saat mengingat wajah zombie berkulit putih yang tersenyum mengejek kearahnya. "Jika aku ingin membunuh zombie itu, aku harus bertambah cepat lagi." Ratih mengepalkan tangannya kemudian berlari dengan sangat cepat.

Saat ini Adam sudah berada di dalam mobil bersama Merry dan kedua saudara kembar. "Kak Adam siapa perempuan tadi, sepertinya aku mengenalnya." Tanya Anggi. "Dia tetanggaku dan manusia evolusi yang kamu temui." Balas Adam. "Benar Anggi, dia perempuan evolusi yang kita temui beberapa hari lalu." Kata Angga.

"Jika dia tetangga kak Adam, mengapa kak Adam tidak mengajaknya pergi bersama." Tanya Anggi. "Bisakah kamu tidak bertanya." Balas Adam. "Ehh, baiklah kak." Anggi mengangguk. Melihat Anggi diam, Adam kemudian menyalakan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan.

Beberapa menit kemudian Adam menghentikan mobil di area kompleks. "Ayo turun, dan cari mobil baru." Kata Adam turun dari mobil. Merry dan kedua saudara kembar kemudian turun dari mobil. "Kompleks rumah ini cukup mewah, pasti ada seseorang yang memiliki mobil bagus." Adam tersenyum. "Dia terlalu pilih-pilih." Gumam Angga melihat Adam yang asik melihat rumah-rumah.

ChaosWhere stories live. Discover now