Bagian 82 Berburu Zombie Dalam Perjalanan II

887 101 0
                                    

Beberapa menit kemudian Adam menghentikan mobil saat melihat puluhan zombie di jalan. "Kak Adam, apa kamu butuh bantuanku." Kata Angga saat melihat jumlah zombie begitu banyak. "Tidak perlu, aku bisa mengalahkan mereka semua." Balas Adam keluar dari mobil kemudian membuka aplikasi shop, dan membeli lima granat tangan seharga 5 coin.

Beberapa detik kemudian smartphone mengeluarkan cahaya putih dan 5 granat muncul di depan Adam. Adam kemudian mulai melemparkan granat ke arah zombie." "Boom." Granat meledak dan beberapa zombie terpental. "Woar." Para zombie mulai berlari ke arah Adam.

Melihat semua zombie berlari ke arahnya Adam mulai melemparkan granat. "Boom." "Boom." "Boom." "Boom." Banyak zombie yang terpental akibat terkena ledakan granat. Adam melihat zombie yang tersisa sedang berlari menuju arahnya. Adam mengambil pistol di sakunya kemudian mulai membidik zombie. "Click, click." "Eh, aku lupa mengisi peluru. Jadi terpaksa harus menggunakan pedang." Kata Adam mengambil pedang di punggungnya dan berlari ke arah zombie.

"Slasshh." "Slasshh." Adam menebas zombie dengan mudah. "Woar." Adam melihat salah satu zombie hendak mengigit dirinya. "Terima ini." "Crash." Adam memotong kepala zombie. "Woar." Adam melompat ke samping kemudian mulai menusuk kepala zombie. "Cepp."

Tidak lama kemudian Adam berhasil mengalahkan para zombie. "Fiuh, sangat melelahkan." Kata Adam mengusap keringat di dahinya. "Tapi ini masih belum cukup, aku harus mengumpulkan sepuluh ribu coin untuk mengupragade smartphone." Gumam Adam.

"Kak Adam apa batas granat yang bisa kamu munculkan dari udara kosong hanya 5. Jika kamu bisa memunculkan 10 granat dari udara kosong, kak Adam tidak perlu bertarung melawan zombie." Tanya Angga. "Benar, kenapa aku hanya membeli 5 granat. Apa karena aku terlalu perhitungan untuk menghabiskan coin." Gumam Adam dipikirannya.

"Sudahlah, jika aku bertemu puluhan zombie lagi. Aku akan membeli 10 granat tangan." Gumam Adam. "Tapi pertama-tama aku harus mengisi peluru pistol." Gumam Adam kemudian membeli 2 dus peluru dari tabel shop.

Beberapa detik kemudian smartphone mengeluarkan cahaya putih dan 2 dus peluru muncul di depan Adam. Adam membuka dus peluru kemudian mulai memasukan peluru ke pistol. "Kak Adam bisakah kamu memberikanku pistol." Kata Angga tersenyum malu.

Adam menggeleng mendengar kata Angga. "Kamu tidak tahu cara menembak. Terlebih lagi kamu sudah kuberi pedang." "Ahh, baiklah." Angga mengehala nafas. "Aku akan memberimu pistol ini setelah kita sampai di Surabaya." Kata Adam. "Ahh, kamu janji kak." Angga bahagia mendengar kata Adam.

Setelah istirahat sebentar, Adam kemudian melanjutkan perjalanan. "Apa kalian bertiga ada yang lapar." Tanya Adam. "Tidak, aku masih kenyang setelah makan snack." Balas Angga. "Aku juga tidak." Balas Anggi dan Merry. "Baiklah, jika kalian lapar. Kita akan berhenti di sebuah rumah dan makan." Kata Adam. "Baik." Balas kedua saudara kembar dan Merry.

30 menit kemudian Adam sedang duduk di tanah dengan minum sebotol air. "Glek, glek." "Kak Adam, apa kamu tidak ingin berhenti untuk membunuh zombie." kata Angga melihat puluhan mayat zombie yang tergeletak di jalan.

"Sudah berapa kali kubilang, aku akan berhenti membunuh zombie jika diriku terluka." Balas Adam membuang botol air yang kosong. Mendengar balasan Adam, Angga hanya tersenyum kecut.

ChaosWhere stories live. Discover now