Bagian 59 Merry Agustina II

1.1K 140 5
                                    

"Aku tidak bisa melihat waktu usia 10 tahun, setelah mengalami kecelakaan. Dimana kedua orang tuaku meninggal dalam kecelakaan tersebut." Kata Merry. "Apa kamu ingin melihat kembali." Tanya Adam. "Jangan bercanda denganku Adam." Merry tersenyum.

"Aku tidak bercanda, jika kamu ingin melihat kembali. Aku akan menjadi mata untukmu." Kata Adam. "Bercandamu jelek, kita baru saja kenal." Balas Merry. Adam tidak membalas kata Merry kemudian berdiri. "Aku ingin pergi apa kamu mau ikut." Tanya Adam.

"Tidak, kamu bisa meninggalkanku sendiri." Kata Merry tersenyum. "Baiklah kalau begitu semoga kamu baik-baik saja." Kata Adam berjalan ke arah pintu dan keluar rumah.

Setelah beberapa menit Adam pergi, Merry tiba-tiba meneteskan air mata. "Aku tahu dia laki-laki yang baik. Jarang ada laki-laki sebaik dia saat dunia sedang kacau. Bahkan paman dan bibiku meninggalkanku sendiri." Merry tiba-tiba menangis.

Adam yang dari tadi berdiri di pintu luar tiba-tiba masuk ke dalam rumah. "Adam apa itu kamu." Tanya Merry saat mendengar pintu terbuka. "Benar ini aku." Balas Adam. "Kenapa kamu kembali." Tanya Merry menghapus air matanya. "Aku melupakan sesuatu." Balas Adam. "Oh, kamu melupakan apa." Tanya Merry. "Aku lupa untuk membawamu." Kata Adam kemudian menggendong Merry.

"Adam turunkan aku. Atau aku akan berteriak." Merry memukul-mukul Adam. "Berteriaklah, tidak akan ada orang yang datang. Justru zombie yang akan datang menghampirimu." Balas Adam. Mendengar kata Adam tiba-tiba Merry terdiam.

"Kenapa kamu baik kepadaku, apa yang kamu mau. Apa kamu tertarik dengan tubuhku." Tanya Merry. Adam terdiam mendengar kata Merry dan tiba-tiba berkata. "Kamu tahu, aku telah dihianati oleh orang-orang yang kupercaya, dan aku melihat orang-orang terdekatku satu persatu mati didepanku."

"Jika aku pergi meninggalkanmu sendiri, aku merasa akan kehilangan rasa kemanusiaanku dan menjadi laki-laki buruk." Kata Adam melihat Merry. "Bisakah kamu menurunkanku." Kata Merry. Adam kemudian menurunkan Merry dari gendongannya.

"Tunggu sebentar, aku akan bersiap-siap untuk pergi." Kata Merry. "Tidak perlu bawa sesuatu, kita langsung saja pergi." Balas Adam. "Emm, lalu bagaimana aku bisa ganti baju." Balas Merry malu. "Masalah itu gampang, jadi ayo pergi." Adam memegang tangan Merry. "Baiklah kalau begitu." Merry mengangguk.

Saat keluar rumah Adam tidak melihat keberadaan burung hantu. "Merry, apa kamu memelihara burung hantu sebelumnya." Tanya Adam. "Aku tidak pernah memelihara burung hantu, hanya dulu pernah mengobati burung yang jatuh di jendela kamarku. Kemudian setelah burung itu sembuh, aku melepaskannya. Aku juga tidak tahu, apa burung yang kuobati adalah burung hantu." Balas Merry.

Mendengar kata Merry, Adam terkejut kemudian berkata. "Aku tidak menyangka hewan yang bermutasi tahu cara membalas budi. Sayang sekali aku tidak memiliki hewan peliharaan. Jika aku memiliki hewan peliharaan, mungkin aku sudah memiliki hewan mutasi yang setia." Gumam Adam dipikirannya.

1 jam telah berlalu, selama satu jam berjalan kaki dengan Merry. Adam telah menemukan puluhan zombie dan membunuhnya dengan mudah. "Adam, aku capek." Kata Merry menarik lengan Adam. "Baiklah, kita cari rumah dan beristirahat." Balas Adam kemudian berjalan bergandengan tangan dengan Merry.

ChaosWhere stories live. Discover now